Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Syariah

AS-China-Rusia-Arab Respons ‘Genosida’ Baru Israel di Rafah, Sebut Ini

JAKARTA, CNBC Indonesia – Banyak negara di dunia yang menolak rencana Israel menyerang kota Rafah di Gaza selatan. Israel yang terus membombardir wilayah tersebut dari udara berencana melancarkan serangan darat dengan mengirimkan pasukan dan tank ke sana.

Rafah saat ini menjadi rumah bagi 1,4 juta pengungsi Palestina yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Gaza sejak Oktober 2023 akibat perang yang dipimpin Israel. Bencana kemanusiaan yang memakan korban jiwa.

Hingga saat ini, 34.789 warga Gaza telah tewas akibat serangan Israel, dengan anak-anak dan perempuan mendominasi korbannya. Sebanyak 78.204 orang terluka akibat serangan Zionis tersebut. Berikut CNBC Indonesia Rabu (8/5/2024)

1. Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak mendukung rencana menyerang Rafa, meskipun Washington adalah sekutu strategisnya. Baidin juga menegaskan hal ini saat berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Presiden menegaskan kembali posisinya yang jelas terhadap Rafa,” Gedung Putih membacakan pernyataan melalui telepon pada hari Selasa.

Washington sendiri telah berulang kali menyatakan tidak akan mendukung serangan atau aksi militer Israel di Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk melindungi penduduk Palestina. Amerika Serikat sendiri merupakan sekutu dekat Israel dan selalu mendukung tindakan negara tersebut. 2. Cina dan Perancis

Penolakan itu juga disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam forum kedua pertemuan pada hari Selasa, Xi dan Macron menegaskan kembali perlunya melindungi masyarakat di Gaza.

Tiongkok dan Prancis, menekankan perlunya gencatan senjata yang cepat dan berkelanjutan, terhadap operasi tentara Israel di kota Rafah di Gaza pada hari Selasa, kata pernyataan mereka. 3. Uni Eropa

Perwakilan tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Josep Borrell, mengatakan serangan terhadap Gaza hanya akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan. Faktanya, dia mengatakan hal itu “buruk dan tidak dapat diterima.”

“Gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat sangatlah mendesak,” tambah Borrell. “Ketika terjadi kelaparan di Gaza, Israel harus meyakinkan masyarakatnya.” 4. Arab Saudi

Menteri Luar Negeri Arab Saudi kembali menegaskan peringatannya kepada Israel agar tidak mengambil tindakan terhadap kota Rafah. Riyadh telah menegaskan bahwa mereka menentang pelanggaran terbuka Israel terhadap semua resolusi internasional.

“Kami mengutuk pelanggaran terus-menerus terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional yang telah memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dan menghambat upaya perdamaian internasional,” tulis lembaga pemerintah tersebut. 7. Rusia

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan pada hari Selasa bahwa tindakan Israel di Rafah telah menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Ia mengatakan kepada wartawan: “Ini adalah krisis kemanusiaan, dan kini banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak, berkumpul di selatan Jalur Gaza, di kawasan Rafah. 8. Indonesia

Indonesia pun tak ketinggalan menyatakan penolakannya terhadap serangan militer Israel di Rafah. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan pasukan Israel terhadap kota Rafah di Gaza dan penguasaannya atas perbatasan Rafah di sisi Palestina.

Kementerian Luar Negeri Indonesia menulis: “Pengusiran atau pengusiran apa pun terhadap rakyat Palestina, termasuk Rafah, tidak dapat diterima, karena tindakan tersebut merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Selain itu, Indonesia kembali menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza, termasuk menghilangkan segala hambatan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan.

Komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan aktivitas kriminal Israel dan mencegah krisis kemanusiaan yang besar, tambahnya. Tonton video di bawah ini: Video: Tiongkok Menuduh AS Memprovokasi Perang Rusia-Ukraina (sef/sef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *