Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Asosiasi Emiten Indonesia Buka Suara Terkait Kisruh FCA di Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) buka suara terkait mekanisme dewan kebijakan, mekanisme dewan pemantauan khusus atau full call trading (FCA) yang diterapkan Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketua Umum AEI Armand Wahyudi Hartono mengatakan perlunya ada lembaga pengawas.

Yang perlu diawasi, misalnya penyakitnya berlanjut, terlalu kecil, atau melanggar aturan hukum tertentu,” ujarnya usai Musyawarah Anggota Persatuan Emiten Indonesia 2024, Senin (10/6). / 2024).

Namun, menurut Armand, kriteria donor untuk bergabung dalam badan pemantau khusus harusnya dilonggarkan. Hal ini terlihat dari jumlah donor di badan pemantau khusus yang mencapai 200 perusahaan.

“Kemarin karena isu 2 minggu terakhir ini ada yang mengusut, jadi jualnya susah, jualnya susah, susah karena sedang diselidiki kan? Banyak yang ikut mengusut, 200 orang, berapa yang diselidiki oleh Armand.

Kata dia, AEI akan melaporkan ke BEI mengenai aturan ini. Armand mengatakan, pihaknya akan menerima keinginan anggota AEI, seperti aturan tersebut dinilai bermasalah dan harus disederhanakan.

Terkait relaksasi undang-undang yang dimaksud, Armand mengatakan pihaknya harus berdiskusi dengan panitia terkait.

Di sisi lain, AEI akan membuka komunikasi dengan pengirim di papan pemantau.

“Nah, nomor satu, kita harus ngomong terus. Nah, sulit apa tidak? Formal atau tidak? Kenapa sulit? Biasa saja,” kata Armand.

Belakangan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang bermasalah. Salah satu alasannya adalah banyaknya saham di FCA. Selain itu, kebijakan rutin ini menuai gelombang kritik dari investor.

Simak video di bawah ini: Video: Banjir Kritik terhadap FCA, Investor Minta BEI Lakukan (fsd/fsd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *