Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Awas Perang Baru Pecah, Rusia Tiba-Tiba ‘Duduki’ Pangkalan Militer AS

Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Rusia dikabarkan telah mengambil alih pangkalan udara di Niger tempat pasukan AS (Amerika) ditempatkan. Hal ini terkait dengan keputusan Tentara Niger yang mengusir tentara Amerika dari negaranya.

Pejabat Afrika Barat meminta 1.000 tentara Paman Sam untuk ‘pergi’. Militer AS sendiri sebelumnya berada di negara tersebut untuk mengusir pemberontak.

Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan Rusia tidak melawan pasukan Amerika. Namun pesawat ini menempati ruang terpisah di Pangkalan Angkatan Udara 101, yang terletak di sebelah Bandara Internasional Diori Hamani di Niamey, ibu kota Niger.

Aksi militer yang dilakukan Presiden AS Vladimir Putin telah mendekatkan kekuatan AS dan Rusia, sebaliknya ketika kedua negara saling berperang dalam perang militer dan diplomatik di Ukraina. “(Situasinya) buruk tapi dalam jangka pendek bisa dikendalikan,” kata pejabat itu, dikutip Reuters, Jumat (3/5/2024).

Amerika Serikat sendiri membangun pangkalan udara di Niger dengan biaya lebih dari 100 juta USD. Sejak 2018, drone ini telah digunakan untuk menargetkan militan ISIS dan Jama’at Nusrat al-Islam wal Muslimeen (JNIM) yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Pejabat ini mengatakan bahwa “meskipun pesan Amerika Serikat kepada para pejabat Niger bukanlah perintah terakhir… Jelas bahwa militer AS tidak boleh mendasarkan diri pada pasukan Rusia.”

“Mereka tidak melakukannya dengan baik,” kata pejabat itu.

Di sisi lain, jenderal bintang dua AS dikatakan telah dikirim ke Niger untuk mencoba mengatur “penarikan diri secara profesional dan bertanggung jawab”.

Meskipun belum ada keputusan yang diambil mengenai masa depan pasukan AS di Niger, para pejabat mengatakan mereka berencana untuk kembali ke markas Komando Afrika AS di Jerman.

Perlu dicatat bahwa Amerika Serikat dan sekutunya terpaksa mengalami pengusiran dari banyak negara Afrika setelah beberapa kali kudeta. Diketahui bahwa beberapa kelompok penguasa baru ingin menjauhkan diri dari pemerintah barat.

Selain Niger, pasukan Amerika juga telah meninggalkan Chad dalam beberapa hari terakhir. Sekutu Prancis diusir dari Mali dan Burkina Faso.

Pada saat yang sama, hubungan antara negara-negara ini dan Rusia diperkuat. Afrika telah menjadikan Moskow negara sahabat tanpa beban kolonialisme kontinental.

Misalnya, Mali telah menjadi salah satu sekutu terdekat Rusia di Afrika. Bahkan tentara bayaran dari kelompok Wagner dikirim ke sana untuk melawan pemberontak jihad.

Rusia sendiri menggambarkan hubungan dengan AS di bawah nol karena bantuan militer dan dana AS untuk perang di Ukraina akan segera berakhir pada tahun kedua. Perang di Ukraina sendiri telah berlangsung sejak tahun 2022 dan merupakan dampak dari keinginan Kyiv untuk bergabung dengan NATO.

Sayangnya, belum ada komentar dari perwakilan Niger dan Rusia mengenai hal ini.

Tonton video di bawah ini: Video: Rusia Tiba-tiba ‘Merebut’ Pangkalan Militer AS di Niger (sef/sef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *