Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Lifestyle

Bahlil Ungkap Karyawan Starlink Cuma 3 Orang, Kominfo Beri Penjelasan

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi membuka laporannya mengenai jumlah pegawai Starlink hanya tiga. Hal itu diungkapkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (11/6/2024).

Bahlil mengatakan, hanya ada tiga orang yang terdaftar sebagai karyawan Starlink di Indonesia. Namun, tidak banyak informasi mengenai peluang kerja di negara ini.

“Saya khawatir ini bisa menyebabkan banyak perubahan,” katanya.

Di CNBC Indonesia, Budi Arie memaparkan komentar Bahlil soal data Online Submission (OSS). Data tersebut berasal dari Departemen Keuangan yang dikelola Bahlil.

Untuk lebih jelasnya, OSS merupakan izin usaha yang diterbitkan oleh organisasi OSS dan atas nama menteri, pimpinan organisasi, gubernur, atau bupati/walikota dari badan usaha.

“Pak Bahlil menjawab sesuai informasi yang dimilikinya berdasarkan sistem Online Single Submission (OSS) yang dikelola Kementerian Keuangan,” ujarnya, Selasa (11/6/2024).

Soal jumlah orang kali ini, Budi Arie juga tak banyak bicara. Itu tergantung pada istilah yang digunakan.

Dia mengatakan timnya siap memantau dan mengendalikan. Hal ini diubah untuk memenuhi amanat Departemen Komunikasi dan Informatika.

“Kalau masyarakat, semua tergantung kebutuhan saat ini sesuai undang-undang yang berlaku. Kominfo akan terus melakukan pengawasan dan penertiban sesuai kewenangan kami,” kata Budi Arie masa depan RI tahun depan.

Sehari sebelumnya, Budi Arie diperiksa Komisi I DPR soal Starlink. Termasuk peraturan terkait persyaratan yang harus dipenuhi saat bekerja di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Pak. Budi memastikan untuk mengikuti hukum yang berlaku. Termasuk Network Operations Center (NOC) yang izinnya diberikan pada April lalu.

Selain itu, Starlink juga bertanggung jawab membayar pajak. Budi Arie mengumumkan akan menegakkan keadilan bagi semua pihak.

“Jadi kita ciptakan level playing field, termasuk pajak, karena dalam berbagai kasus saya selalu tekankan, yang pertama NOC [Network Operation Center] harus ada di Indonesia,” ujarnya.

Budi Arie pun mengancam akan mengeluarkan Starlink dari Indonesia jika tidak mematuhi hukum. Dalam pertemuan ini, dia berjanji akan melakukan pemantauan dan pengawasan.

“Dan kami terus berusaha memantau dan menertibkan, supaya mereka bilang NOC-nya ada, akan kami cek. Bulan April izinnya belum datang, jadi setelah itu kami akan terus pantau dan cek karena izin tetap ISR sudah masuk. tempatnya,” katanya.

Jadi kalau tahun depan tidak mengikuti rencana kita, Wasalamualaikum, ayo jalan dengan baik,” tambah Budi Arie.

Budi Arie juga menjelaskan lebih lanjut mengenai pengguna Starlink di negara lain. Jumlah ini kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% di Amerika Serikat (AS) dan 0,8% di Selandia Baru.

Dengan informasi tersebut, dia meyakinkan pemain lokal untuk tidak khawatir Starlink akan mengambil alih pasar.

“Anda tidak perlu khawatir dengan Starlink. Karena data terbaru Starlink di Amerika hanya 0,2% dari pasar di Amerika, Kanada setengah persen, Australia setengah persen dan Selandia Baru hanya 0,8% pengguna – Starlink New Zealand,” ujarnya. Simak videonya di bawah ini: Video: IDTH Kemenkominfo Punya Bahan Kelas Dunia (Kapas/Kapas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *