Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Entrepreneur

Banyak Dipakai Warga RI, Ternyata Produk Ini Buatan Pengusaha Yahudi

Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa yang tak kenal celana Levi’s? Merek ini merupakan celana yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan, brand Levi’s sudah identik dengan jeans. “Vermac Levy” hanya digunakan oleh tukang reparasi celana sebagai penanda.

Namun tak banyak yang tahu kalau celana Levi’s punya kaitan erat dengan Levi Strauss, seorang pengusaha Yahudi. Levy adalah seorang Jerman yang datang ke California, AS pada pertengahan abad ke-19. Saat itu California sedang sibuk dengan penambangan emas, sehingga mereka datang untuk berdagang.

Menjadi pebisnis bukanlah hal baru bagi Levi. Pasalnya Levi lahir dan besar di keluarga saudagar Yahudi. Orang tuanya, yang sebelumnya menjalankan bisnis sukses di Jerman, tetap berhubungan dengan Levy. Berdasarkan hal tersebut, ia memiliki pemahaman yang sangat baik tentang mekanisme bisnis.

Hasilnya, dia mulai berdagang segera setelah dia memutuskan untuk menetap di California. Menurut Inventors and Inventions (2008), Levi kemudian menjadi Levi Strauss & Co. Pakaian dan perlengkapan rumah tangga seperti sisir, cermin, handuk dijual.

Namun, tidak semua bisnisnya bagus. Pasalnya, semua produk tersebut tidak tersedia di pasar California yang didominasi oleh para penambang. Mereka sepertinya tidak terlalu memikirkan produk semacam itu.

Untungnya, bisnisnya berada di ambang kebangkrutan dan seorang pelanggan wanita tiba-tiba datang menyampaikan keluhan.

Penambang emas itu marah karena celana suaminya selalu robek. Saat saya menjahitnya kembali, tak lama kemudian robek lagi. Itulah yang terjadi. Oleh karena itu, dia meminta bantuan Levy untuk menemukan bahan yang lebih tebal, kuat, dan tidak retak.

Levi Downey Levi Strauss dan Rekan. (2009) menjelaskan dalam bukunya, Levy bergegas membujuk Jacob Davis untuk menyampaikan maksudnya. Keduanya pun langsung berusaha mencari celana yang cocok untuk penambang tersebut.

Sulit mencari celana yang tahan lama, tebal, dan nyaman dipakai. Akhirnya mereka menemukan bahan yang mereka cari. Bahannya disebutnya high-waisted denim.

Singkatnya, dia membuat celana penambang dari bahan tersebut dan mengisinya dengan jahitan dan tab di setiap bahu. Celana yang dikenakan oleh para penambang ini sangat awet, setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Di sinilah celana Jacob menjadi terkenal. Dia kebanjiran pesanan, dan kemudian harga sepasang celana adalah $3. Dalam hal ini dia berkolaborasi dengan Levy. Seluruh celana Jacob akan didistribusikan oleh Levi Strauss & Co.

Mereka kemudian mematenkan penemuan jeans mereka pada tahun 1873. Sejak itu, Levi Strauss & Co. mulai menjual jeans di California. Keduanya meraup untung besar.

Seiring berjalannya waktu, popularitas celana ini semakin meningkat. Seluruh Amerika tergila-gila dengan celana yang dikenal sebagai jeans Levi’s. Kekayaan Levy bertambah, dan pada tahun 1890-an ia tiba-tiba menjadi miliarder di Amerika Serikat.

Pada saat kematiannya pada tanggal 26 September 1902, Levy dikatakan memiliki kekayaan $300 juta, atau sekitar $4 triliun. Seperti kebanyakan orang kaya, Levy aktif dalam kegiatan filantropi. Ia mendirikan Levi Strauss Foundation yang aktif di bidang pendidikan dan filantropi. Selain itu, ia aktif dalam organisasi komunitas Yahudi di Amerika Serikat.

Tidak heran Times of Israel menyebut Levy sebagai anak Yahudi paling sukses di Barat. Istilah ini tidaklah berlebihan. Karena setelah kematiannya, bisnis Levy semakin sukses. Tonton video di bawah ini: Video: Keuntungan Perdana Bisnis Kopi Indonesia (mfa/mfa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *