Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

BBCA Tumbang, BREN Jadi Emiten Kapitalisasi Pasar Nomor 1 di RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten energi baru dan terbarukan (EBT) Grup Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, melihat sahamnya menaikkan harga dan mengambilnya kembali. Pada perdagangan sesi I, Jumat (26 April 2024).

Hingga 10:11 WIB, saham BREN naik 10,57% di harga Rp 9.150/unit. Bahkan, saat ini BREN kembali menduduki peringkat sebagai saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, dengan kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp 1.224,14 triliun.

Kapitalisasi pasar BREN saat ini lebih tinggi dibandingkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang saat ini mencapai Rp 1.192,69 triliun.

Ini bukan pertama kalinya BREN melampaui kapitalisasi pasar BBCA. Hingga awal Desember 2023, BREN menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Kapitalisasi pasar BREN saat itu mencapai Rp1.083,67 triliun, sedikit lebih besar dibandingkan BBCA yang mencapai Rp1.081,74 triliun.

Namun saat itu hanya bersifat sementara. Sementara itu, kesenjangan antara BREN dan BBCA kini semakin melebar.

Pada sesi I hari ini, saham BREN diperdagangkan sebanyak 7.128 kali dengan volume perdagangan 18,53 juta lembar saham dan nilai perdagangan Rp 164,15 miliar.

Dari order book, dari sisi bid atau purchase order, harga Rp 9.100/unit menjadi yang paling banyak diantre untuk dibeli pada Sesi I hari ini yaitu sebesar 1.219 lot atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Sedangkan pada order penawaran atau jual, posisi harga Rp 9.300/unit merupakan salah satu antrian penjualan tertinggi pada sesi I hari ini yaitu sebanyak 3.996 lot setara dengan sekitar Rp 3,7 miliar.

Bahkan, saham BREN menjadi salah satu saham yang diborong asing kemarin hingga mencapai Rp 53,6 miliar.

99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap) dari UPC Renewables Asia Pacific Holding Pte Ltd, ACEN Renewables International Pte Ltd, UPC Renewables International Pte Ltd, UPC Renewables Sunitedson (LimedHK Limitedson) Saham BREN telah pulih setelah saat membeli kembali % dari saham. Sidrap B.V. Nilai akuisisinya diperkirakan sekitar $102,2 juta atau Rp 1,6 triliun.

Akuisisi tersebut dilakukan melalui PT Barito Wind Energy (Barito Wind), anak perusahaan BREN. Pengumuman selesainya akuisisi dilakukan pada 3 April 2024.

Selesainya akuisisi strategis ini menandai ekspansi BREN ke sektor energi angin, melengkapi rekam jejak perusahaan yang sudah ada di sektor panas bumi dan memperkuat komitmen perusahaan dalam membantu pasokan energi berkelanjutan di Indonesia.

Selain akuisisi Sidrap dan OMI, Barito Wind juga telah menyelesaikan akuisisi tiga fasilitas pengembangan pembangkit listrik tenaga angin tahap akhir dengan total potensi kapasitas 320 MW yang berlokasi di Sukabumi dan Lombok.

Dari tiga aset pengembangan pembangkit listrik tenaga angin tahap akhir, Barito Wind memiliki 51% saham dan 49% sisanya dimiliki oleh ACEN Investments HK Limited (“ACEN HK”), bagian dari ACEN Corporation, anak perusahaan ACEN Renewables International. Mitra strategis jangka panjang Barito Renewables.

Barito Renewables juga memiliki anak perusahaan Star Energy Geothermal yang mengoperasikan unit pembangkit Wayang Windu, Salak dan Darajat yang berlokasi di Jawa Barat dengan total kapasitas terpasang 886 MW.

Riset CNBC Indonesia

Pasar@Jurnal Berita

Disclaimer: Artikel ini merupakan produk media berupa opini dari Riset CNBC Indonesia. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan ini.

Simak video di bawah ini: Video: Melihat kembali nasib sektor teknologi di era suku bunga (chd/chd) yang masih tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *