Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Entrepreneur

BRINita Bantu Kelompok Tani Ini Ubah Lahan Terbengkalai Jadi Produktif

Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat yang tinggal di sekitar RW 07 Cempaka Putih Barat, Jakarta, merasakan adanya perubahan positif di lingkungannya. Jika dulunya merupakan lahan terlantar yang terlihat belum selesai dan sering menjadi tempat pembuangan sampah, kini lahan tersebut telah disulap menjadi lebih asri.

Berkat inisiatif masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Dahlia 07 (Poktan), serta dukungan BRI terhadap proyek BRINita (BRI Pertanian di Kota), kawasan tersebut kini sangat asri dan produktif seiring berkembangnya. dalam varietas. produksi sayuran dan obat-obatan serta meningkatkan perekonomian warganya.

Menurut Pak Teri Harianto, Sekretaris RW 07 yang merupakan penggiat Poktan Dahlia Urban Farming, lahan terlantar yang dulunya menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah warga sudah mulai dikelola secara mandiri mulai tahun 2022.

“Tahun 2022 kita ambil semuanya, tapi masih awal, baru kita mendapat dukungan dari BRI melalui proyek CSR BRI Peduli BRINita. Berkat dukungan itu, akhirnya lahan bisa seperti ini, yang tentunya jauh lebih baik. Dibandingkan saat kita berorganisasi secara mandiri,” ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (23/6/2024).

Cara budidaya pokton dahlia adalah hidroponik, taman multikultural dan vertikal. Mereka membangun kolam ikan. Sayuran yang ditanam antara lain bayam brazil, kubis, bok choy, kol, tomat, tomat. Warga juga melakukan perawatan rutin terhadap lahan, termasuk pemupukan dan penyiraman.

Proyek BRINita menjadi peluang baru bagi warga RW 07 Cempaka Putih Barat untuk lebih produktif. Bantuan yang diberikan meliputi tanaman, bibit ikan, gudang dan toilet. Kawasan seluas 300 meter persegi yang dulunya merupakan tempat pembuangan sampah itu kini tampak semakin asri dengan hadirnya beragam tanaman hidrolik dan kolam ikan.

Sukanni, salah satu warga Desa Pothidali 07 mengatakan, urban farming sangat bermanfaat bagi warga, karena masyarakat yang sebelumnya belum pernah beraktivitas, kini bisa berproduksi lebih banyak dengan melihat urban farming yang ada. Beragam produk yang dihasilkan antara lain keripik bayam Brazil, minuman rosella, dan bunga genteng yang juga ditanam sendiri.

“Dampak ekonominya tentu sangat membantu warga untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, warga juga diberikan arahan untuk menciptakan produk dan kemasan yang menarik, sehingga kita bisa memasarkannya kepada mereka dengan kemasan yang terstandar.”

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur BRI Ketur Badiharto menambahkan BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyediakan proyek-proyek yang benar-benar memperbaiki ekologi lingkungan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menambah keindahan dan mengurangi limbah rumah tangga. Di sisi lain, juga merupakan wujud kontribusi positif masyarakat terhadap keseimbangan lingkungan,” kata Kator.

Dalam praktiknya, bekerja sama dengan pakar/organisasi terkait BRI serta memantau aktivitas pertanian di kota dan membimbing anggota kelompok atau penerima manfaat dalam bentuk pelatihan manajemen pertanian perkotaan dengan Pengembangan produk pertanian di kota.

Ditegaskannya, “Proyek ini tidak hanya ada di satu tempat, melainkan di 21 titik di Indonesia. Dengan basis infrastruktur yang kami sediakan, kami berharap proyek ini terus menjadi forum positif bagi masyarakat. 

Simak videonya di bawah ini: Video: Menyasar Pasar Kaum Muda, Sumber Keuntungan Bisnis Mie Modern (Bills/Tagihan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *