Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Daftar BUMN Sakit: 4 Potensi Selamat, 6 Terancam

Jakarta CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus membenahi BUMN yang mengalami malfungsi atau sakit. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, 14 BUMN berada dalam kondisi kritis.

Nasib 14 perusahaan tersebut kini tengah diselidiki oleh Perusahaan Pengelola Properti (PPA). Jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak diselamatkan, maka BUMN akan mengambilnya kembali. Hal ini sejalan dengan rencana pengurangan jumlah BUMN menjadi kurang dari 40 perusahaan.

Kehancuran tersebut sejalan dengan tujuan BUMN yang akan mengurangi jumlah BUMN dari 12 grup menjadi kurang dari 40 BUMN di masa depan.

“Saya sudah sampaikan sebelumnya, kalau misalnya tidak bisa diperbaiki, tidak bisa diganti, penutupannya akan kita tingkatkan,” ujarnya, Selasa (25/6).

Perusahaan yang sakit akan ditinjau oleh Badan Pengelola Barang Milik (PPA) dan akan ditentukan apakah bisa patuh atau dibubarkan. “Ada beberapa perusahaan yang masuk PPA, ada 14 perusahaan lain yang sedang kami selidiki,” tutupnya.

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, dari 14 pasien, enam orang terancam pembatalan. Mereka adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) dan PT Semen Kupang.

“Potensi operasi yang minimal memang lebih besar dibandingkan kemungkinan kita hentikan, baik dengan membubarkan atau menghancurkan BUMN, sepertinya sampai di sini saja,” kata Panitia Kerja Komisi VI DPR itu, Senin. / 6).

Selain itu, 4 BUMN berpeluang diselamatkan atau melalui restrukturisasi dan reorganisasi. Empat BUMN, antara lain PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) atau Persero Batam, PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan PT Boma Bisma Indra (Persero) dialihkan (inbreng). .

“Sebenarnya kalau mau jelas (BUMN ke depan seperti apa) dari 21+1, peluang (bertahan) hanya ada 4,” ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta Gedung RI di Jakarta pada Senin (24). . / 6).

Sedangkan 4 BUMN lainnya yang memerlukan penanganan lebih lanjut adalah PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Primissima (Persero), Perum Perprintan Negara RI, dan PT Djakarta Lioyd (Persero).

Ke-14 BUMN yang menjadi pasien PPA tersebut adalah: PT Barata Indonesia (Persero) PT Boma Bisma Indra (Persero) PT Industri Kapal Indonesia (Persero) PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) PT Persero loyd Djakarta L) PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) PT Persero Batam PT Inti (Persero) Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) PT Indah Karya (Persero) PT Amarta Karya (Persero) PT Semen Kupang (Persero) PT Primissima (Persero ) ) Tonton video di bawah ini: Video: Dolar Naik, Bisnis Tambang Tumbuh? (mkh/mkh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *