Dalam Sepekan, Edwin Soerjadjaya Diam-Diam Serok 3,3 Juta Saham SRTG
JAKARTA, CNBC Indonesia – Pemilik dan Komisaris Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), Edwin Suryadjay diam-diam membeli 3.305.800 saham. Hal tersebut diketahui melalui laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Mengutip laporan KSEI, Edwin Suryajay melakukan 3 kali transaksi pembelian saham SRTG. Transaksi terakhir terjadi pada 3 Mei 2024 sebanyak 530.800 lembar saham.
Sehari sebelumnya, Edwin mengetahui dirinya membeli 2.050.000 saham SRTG dan pada 30 April ia membeli 725.000 saham SRTG.
Dengan demikian, total kepemilikan saham Edwin saat ini sebesar 4,76 miliar lembar saham atau 35,1%.
Sepanjang tahun ini, Edwin agresif membeli saham SRTG. Per 31 Desember, ia memiliki 4,73 miliar saham atau 34,9%. Dengan demikian sepanjang tahun Edwin telah mengumpulkan kepemilikan sebanyak 28,12 juta lembar saham.
Per 6 Mei 2024, saham SRTG sudah naik lebih dari 12 persen. Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/5/2024) SRTG menguat 1,7% ke level Rp 1.460.
Sebagai informasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kerugian total pada tahun 2023. Hal ini di tengah anjloknya harga komoditas.
Mengutip laporan keuangan, SRTG melaporkan kerugian sebesar Rp 10,14 triliun hingga Desember 2023. Sedangkan pada tahun 2022, emiten milik Sandiga Uno itu membukukan laba Rp 4,61 triliun.
Dari sisi top line, perseroan membukukan rugi bersih investasi saham dan surat berharga lainnya sebesar Rp 13,81 triliun atau meningkat 471% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan sedikit meningkat menjadi Rp 2,80 triliun.
Sedangkan nilai barang terjual turun dari $232,4 miliar menjadi $222,14 miliar.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan Saratoga mengalami penurunan nilai aset bersih (NAV) sebesar 20 persen menjadi Rp 48,9 triliun. NAV 2023 terkontraksi akibat fluktuasi harga komoditas.
“Pada tahun 2023, kenaikan harga komoditas mempengaruhi harga saham perusahaan portofolio utama Saratoga yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Kenaikan harga saham tersebut pada akhir tahun lalu juga mempengaruhi NAV Saratoga,” Devin menjelaskan dalam sebuah pernyataan. Resmi, Selasa, (19/3/3024).
Namun Devin yakin ADRO dan MDKA akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Selain itu, perseroan juga memiliki dua entitas yang bergerak di sektor strategis, yaitu batubara, emas, komoditas nikel, dan komoditas landstream business.
Posisi nilai aset perseroan pada akhir tahun ini tercatat sebesar Rp50,94 triliun atau turun dari sebelumnya Rp63,77 triliun. Selain itu, posisi kewajiban UNTR sebesar Rp2,15 triliun. Selain itu, ekuitasnya tercatat sebesar Rp 48,78 triliun pada tahun 2023.
Per 29 Februari 2024, Edwin Suryadaya menjadi pengendali SRTG dengan kepemilikan 34,93%. Kemudian PT Unitras Pertama 32,72%, Sindiga Salahuddin Uno 21,51%, Devin Weerawan 0,5%, Michael WP. Soeryadjaya 0,04%, Lany Djuwita 0,04%, dan masyarakat informal 10,51%. Tonton video di bawah ini: Video: IHSG dan Rupee Melemah Lagi, Jual di Mei? (mkh/mkh)