Dilelang Akhir Bulan, Harga Frekuensi Tembus Rp 1 Triliun?

Jakarta CNBC Indonesia – Tender frekuensi 700 mHz dan 26 GHz diperkirakan akan segera dilakukan. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan pada awal Juli lalu.

“Masih dibicarakan. Mungkin akhir Juni sampai Juli./6/2024) kata Budi dalam rapat di Mahkamah DPR RI, Senin.

Direktur Pos dan Informatika Kementerian Perhubungan, Ismail juga menjelaskan, pemasangan iklan masih dalam proses. Sekarang kita masih harus menunggu persetujuan pihak lain.

Selain itu, ia mengatakan pemasaran harus dikoordinasikan dengan banyak organisasi. Termasuk Kementerian Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Untuk harga awal, kata Ismail, sudah ada. BPKP pun memberikan rekomendasi terkait permasalahan ini.

“Sudah ada, dengan dokumen dari BPKP. Nanti saat lelang tidak bisa [diunggah],” kata Ismail.

Marwan O. Baasir, Chief Operating Officer XL Axiata, mengaku belum mengetahui harga awalnya. Ia mengaku menunggu dokumen terkait program tersebut keluar.

Ketika file selesai, nilai baru dapat ditetapkan. XL akan memilih ulang sendiri.

“Tunggu filenya keluar. Filenya belum keluar. Nanti kalau filenya keluar, ada nilainya dan kita bisa tahu, tapi kita hanya menghitung sendiri, tapi saya tidak bisa tahu, “Marwan. dia menjelaskan.

Frekuensi terakhir yang diiklankan pemerintah adalah 2,3 GHz. Saat itu, Telkomsel rela merogoh kocek Rp1 triliun untuk mengakuisisi blok kosong 30 MHz. Saat itu Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka Rp 366 miliar.

Saat ini frekuensi 700 MHz yang akan dijual karena adanya program analog tertutup yang dilakukan perusahaan penyiaran. Peralihan televisi dan radio dari siaran analog ke digital membebaskan pita 700 MHz, sehingga tersedia untuk jaringan seluler.

Tonton video di bawah ini: Video: Bos raksasa teknologi RI datang untuk mengetahui alasannya (dem/dem)