Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Money

Dolar Tembus 16.200, Investasi Minim Risiko Ini Menarik Dicoba?

Jakarta, CNBC Indonesia – Penguatan dolar AS terhadap rupiah dibarengi dengan peningkatan imbal hasil obligasi negara AS bertenor 10 tahun. Apalagi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) dengan jatuh tempo yang sama juga meningkat.

Seperti diketahui, data Edvisor.id per 16 April 2024 menunjukkan profitabilitas tenor 10 tahun mencapai 4,67%, sedangkan profitabilitas SBN 10 tahun.

Peningkatan imbal hasil menunjukkan penurunan harga obligasi yang disebabkan oleh investor menjual aset investasi tanpa risiko gagal bayar.

Bagi investor yang mencari instrumen yang dapat menghasilkan pendapatan pasif dan berniat memilikinya hingga jatuh tempo, SBN atau SBSN bisa menjadi pilihan bijak.

Berikut daftar SBN dan SBSN yang harganya di bawah par atau didiskon.

Perhatikan imbal hasil saat ini dan imbal hasil hingga jatuh tempo

Sebagai trader SBN atau SBSN, kupon tentunya menjadi hal yang penting untuk diketahui saat membeli instrumen ini. Namun, ketika membeli di pasar sekunder dengan harga diskon, profitabilitas pasti tidak luput dari perhatian Anda.

Imbal hasil pada tabel di atas terbagi menjadi dua jenis yaitu imbal hasil saat ini dan imbal hasil hingga jatuh tempo.

Hasil saat ini adalah hasil yang diperoleh dalam satu tahun dari harga obligasi tertentu. Yield to Maturity (YTM) merupakan imbal hasil yang diperoleh sampai obligasi tersebut jatuh tempo.

Tentu saja, ketika harga turun, hasil panen meningkat. Sebaliknya, semakin mahal SBN atau SBSN yang kita beli, maka return SBN atau SBSN tersebut akan semakin rendah.

Tonton video di bawah ini: Alasan pelemahan rupiah dan asing keluar dari pasar keuangan Indonesia terungkap (aak/aak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *