Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Syariah

Ekspor ke AS Naik 8%, RI Mulai Ketiban Berkah Perang Dagang AS-China?

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat meningkat pada Januari-Mei 2024. Di sisi lain, nilai ekspor ke Tiongkok turun separuhnya. Apakah Indonesia ikut serta dalam produksi kue dari pabrik di Amerika?

Deputi Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan pada periode Januari-Maret 2024 pihaknya mengalami penurunan ekspor Indonesia ke Tiongkok sebesar 11,95%. Barang ekspor utama adalah besi, baja dan bahan bakar mineral.

“Kalau kita lihat ekspor ke China secara keseluruhan ada penurunan sebesar 11,95 persen,” kata Habibullah di kantornya, Jakarta, Rabu (19/06/2024).

Sebaliknya, ekspor Indonesia ke Amerika naik 8,15 persen pada periode yang sama, ujarnya. Ekspor utama ke Amerika adalah peralatan listrik, pakaian dan aksesoris.

“Barang yang akan diekspor adalah peralatan listrik dan perlengkapan sandang,” ujarnya.

Namun Habibullah mengatakan lembaganya hanya bertugas mencatat perubahan data. Ia mengatakan analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dampak perpindahan manufaktur AS dari Tiongkok ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto telah menyampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia tidak mendapatkan bagian dari kue ekonomi seiring dengan beralihnya kemitraan dagang ASEAN dari Tiongkok ke Amerika Serikat.

“Perlu diketahui bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat sedang melakukan perubahan perdagangan, sehingga pada kuartal ini perdagangan dengan ASEAN lebih tinggi dibandingkan perdagangan AS dengan Tiongkok,” kata Erlanga dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Gedung Negara. Jakarta, Anna (14/6/2024).

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah terjadi perubahan rantai pasok,” kata Airlanga.

Erlanga mengatakan, sebagian besar perdagangan ASEAN dari Tiongkok ke AS menggunakan negara-negara yang memiliki kemitraan dagang dengan AS dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas (FTA), seperti Thailand dan Vietnam.

Sementara menurut Airlang, Indonesia belum bisa menikmati peralihan perdagangan ASEAN dari China ke AS. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki kemitraan dagang dengan AS melalui perjanjian perdagangan bebas.

“Hanya karena kita tidak punya perjanjian perdagangan bebas, Pak, yang diuntungkan hanya Thailand, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN,” kata Airlanga.

Tonton video di bawah ini: Video: Refleksi respon Indonesia terhadap implikasi perang Tiongkok-UE (yes/yes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *