Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Techno

Google, Facebook, TikTok Diminta Bayar Biaya Bangun BTS – Fiber Optik

JAKARTA, CNBC Indonesia – Operator telepon seluler di Amerika Serikat meminta platform digital seperti Google, Facebook, dan TikTok membiayai pembangunan BTS.

CEO AT&T John Stankey mengatakan Kongres harus mengizinkan Komisi Komunikasi Federal untuk meminta raksasa teknologi itu berkontribusi pada dana pemerintah yang mendukung akses ke layanan telekomunikasi dan broadband.

Berdasarkan undang-undang yang berlaku saat ini, biaya dipungut dari pelanggan telepon seluler dan telepon rumah untuk mendukung Dana Layanan Universal (USO), yang biayanya hampir seluruhnya berasal dari biaya telepon.

“Tujuh perusahaan terbesar dan paling menguntungkan di dunia telah membangun waralaba mereka di Internet dan infrastruktur yang kami sediakan,” kata Stankey dalam sambutannya di Forum Industri Telekomunikasi di Utah, Reuters, Selasa (25/6/2024) dengan referensi . dengan .

“Mengapa mereka tidak berpartisipasi dalam memastikan akses yang terjangkau dan setara terhadap layanan yang saat ini sama pentingnya dengan saluran telepon di masa lalu?” dia menambahkan.

Masalah ini semakin mendapat tekanan setelah program subsidi internet broadband yang digunakan oleh 23 juta rumah kehabisan dana pada bulan Mei lalu dan Gedung Putih tidak meminta Kongres untuk mengalokasikan tambahan $6 miliar.

Mulai tahun 2020 dan seterusnya, Majelis Nasional telah mengalokasikan 17 miliar dolar AS untuk membantu keluarga berpenghasilan rendah dan mereka yang terkena dampak Covid-19 mendapatkan internet gratis atau berbayar rendah.

USO menyediakan dana untuk membantu konsumen berpenghasilan rendah, sekolah, perpustakaan, dan penyedia layanan kesehatan pedesaan mengakses layanan telepon atau Internet broadband.

Ada beberapa usulan pada konferensi tersebut untuk memungkinkan perusahaan teknologi dan penyedia broadband berkontribusi pada dana tersebut.

Orang tua Facebook, Meta, dan Google tidak mengomentari permintaan tersebut.

Di Indonesia, model serupa diterapkan oleh BAKTI. Seluruh pelaku industri telekomunikasi di Indonesia mengalokasikan sebagian dari total pendapatannya ke Dana USO. Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur Internet di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T). Simak video di bawah ini: Video: Penyerangan Pusat Data Nasional, Pidana Tuntut Uang Tebusan Rp 131 Miliar (dem/dem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *