Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Techno

Ini Bukti China Makin Canggih Tak Butuh Teknologi Amerika

Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei terbukti mampu berdiri sendiri tanpa bantuan Amerika Serikat (AS). Hal itu terlihat dari komponen Pura 70 Pro yang kabarnya bersumber dari perusahaan China.

Ifixit tidak dapat memberikan persentase komponen China yang digunakan di Pura 70 Pro. Namun kandungannya tentu jauh lebih tinggi dibandingkan ponsel Huawei sebelumnya, Mate 60.

“Meski kami belum bisa memberikan angka pastinya, kami dapat mengatakan bahwa penggunaan suku cadang rumahan lebih tinggi dan lebih tinggi dibandingkan Mate 60,” kata kepala teknisi pembongkaran Shehram Mokhtari, dilansir Reuters, Senin (13/5/2024). . .

Reuters menulis bahwa Huawei menolak mengomentari temuan tersebut.

Sebelumnya, TechInsights menemukan bahwa Mate 60 menggunakan chip memori DRAM dan NAND dari SK Hynix Korea Selatan. Pada saat itu, perusahaan tersebut menyatakan tidak lagi bekerja sama dengan Huawei, sehingga kemungkinan chip yang ditampilkan pada handset tersebut berasal dari stok lama.

Laporan terbaru dari iFixit dan TechSearch menemukan bahwa chip DRAM masih bersumber dari SK Hynix. Namun NAND tersebut berasal dari Hisilicon milik Huawei yang masing-masing dienya berkapasitas 1 terabit.

Reuters menulis bahwa produk NAND sebanding dengan yang dibuat oleh raksasa memori flash seperti SK Hynix, Kioxia dan Micron. Hisilicon mungkin juga membuat pengontrol memori.

“Dalam pembedahan kami, ahli identifikasi chip kami mengidentifikasinya sebagai chip Hisilicon khusus,” kata Mokhtari.

Menurut iFixit dan TechSearch, Huawei melakukan peningkatan tambahan pada prosesor Pura 70 dengan perusahaan China untuk kemampuan produksi chipnya yang canggih. Baru beberapa bulan sejak Huawei meluncurkan seri Mate 60 tahun lalu.

Prosesor internal Pura 70 dikatakan mirip dengan yang diproduksi Semiconductor Manufacturing International Chip (SMIC) yang juga digunakan untuk Mate 60.

Huawei menjadi salah satu perusahaan yang terkena dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selama empat tahun terakhir, perusahaan tersebut telah dikenai sanksi dan pengawasan pemerintah AS oleh negara tersebut. Tonton video di bawah ini: Video: Untuk menjadi raja chip global, Korea Selatan memberikan insentif sebesar Rp 117 (luar biasa / luar biasa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *