Jalan Panjang Diplomasi Air Indonesia Menuju World Water Forum ke-10
Jakarta, CNBC Indonesia – World Water Forum ke-10 di Bali merupakan wujud diplomasi atau diplomasi air Indonesia dalam permasalahan air global. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, diplomasi ini harus melalui jalan yang panjang dan berliku sebelum sampai pada rancangan pernyataan menteri dalam forum yang akan berlangsung hingga 25 Mei 2024 tersebut.
Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat mengatakan proses ini panjang dan sulit. Deklarasi Menteri tersebut dibahas tiga kali di kantor pusat UNESCO di Paris, dengan diskusi awal dan lebih dari 100 negara dengan kepentingan berbeda, terkadang sangat ekstrim, sangat berbeda antara kiri dan kanan.
Kesulitan dalam konsultasi pernyataan menteri antara lain perbedaan pendapat antara negara hulu dan hilir. Sementara persoalan ekologi tidak hanya banyak, tetapi juga persoalan politik yang sangat kuat, sangat sulit bagi kita untuk mencapai konsensus, kata Tri Thariat. dalam keterangan resminya, Senin (20/5/2024).
Namun akhirnya, dengan kemampuan diplomasinya, pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan atas deklarasi tersebut, yang secara resmi diratifikasi pada tanggal 21 Mei. Sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, ada empat isu utama yang diperjuangkan Indonesia.
Pertama, kesepakatan internasional yang dicapai melalui Majelis Umum PBB untuk menetapkan Hari Danau Sedunia atau World Lakes Day akan menjadi warisan atau warisan penting dari Forum Air Dunia ke-10, karena selama ini perhatian terhadap pengelolaan danau relatif sedikit.
Hari Danau Internasional diharapkan dapat diperingati setiap tahunnya sehingga dapat disahkan oleh seluruh negara anggota PBB pada Sidang Umum PBB pada bulan Oktober.
Kedua, kembali usulan Indonesia, yaitu menciptakan center of excellence dalam isu air dan perubahan iklim, serta ketahanan dalam kedua situasi tersebut. Ketiga, hal ini sangat relevan dengan pengelolaan terpadu sumber daya air di pulau-pulau kecil.
“Hal ini untuk kepentingan Indonesia yang memiliki banyak pulau-pulau kecil, juga untuk kepentingan negara-negara berkembang yang kepulauan kecil. Lalu yang terakhir adalah upaya Indonesia untuk meninggalkan warisan dengan banyaknya proyek konkrit di bidang perairan. Moderator Kementerian Kelautan dan Perikanan Bapenas membawahi 100 proyek. “Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian PUPR akan memberikan rinciannya di awal pengumuman menteri,” kata Tri Tharayat.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang juga sehari-hari menjabat Ketua Komite Nasional penyelenggara Forum Air Dunia ke-10 mengatakan, Forum Air Dunia ke-10 ini istimewa karena standarnya yang tinggi. Pertemuan para pemimpin provinsi.
Basuki mengatakan, hal ini merupakan hasil diplomasi Kementerian Luar Negeri. Begitu pula dalam manifesto Dewan Menteri.
Tonton video di bawah ini: Mengatasi krisis air: kemitraan pemerintah-swasta (dpu/dpu)