Jangan Buru-buru Beli Asuransi Melahirkan Sebelum Baca Ini..
Jakarta, CNBC Indonesia – Tempat kerja Anda mungkin sudah memiliki asuransi kesehatan, namun sayangnya asuransi tersebut tidak termasuk tunjangan kehamilan. Apakah bijaksana membeli asuransi kehamilan?
Meskipun menerima tunjangan kehamilan dari asuransi tempat kerja dianggap bermanfaat, jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk membeli asuransi tambahan.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Asuransi kehamilan adalah manfaat tambahan
Langkah pertama untuk mendapatkan asuransi kehamilan adalah dengan membeli asuransi kesehatan. Pasalnya, asuransi kehamilan dianggap sebagai manfaat tambahan, serupa dengan perawatan gigi.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, pengeluaran tahunan Anda juga akan meningkat karena adanya premi bulanan yang harus dibayarkan setiap tahunnya. Selain itu, ada biaya tambahan yang perlu dipertimbangkan untuk menerima manfaat tambahan tersebut. Ada masa tunggu
Ketika Anda memutuskan untuk membeli asuransi kehamilan, sebaiknya Anda membelinya saat Anda sedang hamil. Karena ada masa tunggu sekitar satu tahun.
Jika kehamilan terjadi dalam jangka waktu yang diharapkan, maka asuransi tidak dapat digunakan untuk membayar klaim biaya persalinan.
Jadi mengapa tidak menggunakan asuransi kehamilan di kantor dengan cepat dan tanpa menunggu?
Asuransi kantor disebut asuransi kelompok. Dalam satu polis, sebuah perusahaan asuransi bisa mengcover banyak orang dari satu perusahaan yang sama.
Persyaratan asuransi kelompok ini lebih fleksibel dan umumnya tidak ada masa tunggu untuk asuransi ini. Premi lebih mahal jika menggunakan polis individual
Jangan salah, premi asuransi kehamilan itu mahal. Karena melahirkan adalah sesuatu yang diinginkan atau direncanakan, tanpa ada resiko kesehatan.
Secara umum, membandingkan biaya premi tahunan dan biaya persalinan tidaklah jauh berbeda. Terkadang mengumpulkan pengeluaran sendiri lebih baik daripada membeli asuransi kehamilan.
Tonton video di bawah ini: Video: Inflasi medis terus meningkat, 3 eksekutif asuransi ungkap dampaknya (aak/aak)