Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Jokowi Sentil Pemda: Lahan Sawah Malah Dikonversi Jadi Properti

Jakarta, CNBC Indonesia. Presiden Joko Widodo ingin menyelaraskan program pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, banyak pembangunan yang tidak berjalan baik karena kurangnya koordinasi antara program pemerintah pusat dan daerah.

Jokowi mengatakan, banyak produk pembangunan yang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Alasannya adalah penjadwalan asinkron.

“Kami memiliki rencana pembangunan jangka panjang dan menengah, dan setiap tahun setiap orang memiliki rencana layanan publik atau RCP.” Namun apa yang masih belum sejalan dengan rencana besar kami. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, jadi waktu adalah hal yang paling penting,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Nasional Perencanaan Pembangunan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Jokowi mencontohkan banyaknya program pemerintah pusat dan daerah yang tidak sejalan. Misalnya saja proyek bendungan yang dibangun pemerintah. Jokowi mengaku telah membangun 42 bendungan selama 10 tahun berkuasa. Sebentar lagi, jumlah mereka akan bertambah menjadi 54-60.

Namun bendungan ini tidak ada gunanya karena pengairan sawah yang seharusnya diperbaiki pemerintah tidak terdukung.

“Saya kasih contoh, pemerintah pusat membangun bendungan yang sudah selesai, baru dituangkan airnya terlebih dahulu. Namun irigasi sekunder dan tersier yang sampai ke sawah belum selesai, airnya tidak sampai ke sawah yang kita punya di sini,” ujarnya.

Hal serupa juga terjadi pada pembangunan pelabuhan. Jokowi mengaku telah membangun 25 pelabuhan baru. Sayangnya, pemerintah daerah tidak membangun jalan menuju pelabuhan tersebut.

“Pembangunan pelabuhannya, pelabuhannya untuk Kementerian Perhubungan, tapi jalannya harus regional. Meski jalan menuju pelabuhan pendek, lima kilometer, namun tidak bisa dilalui. Ini terjadi tidak sinkron dan tidak seirama,” kata Jokowi.

Begitu pula dengan sawah yang ingin dipertahankan pemerintah sebagai pusat produksi pangan. Namun kenyataannya, banyak lahan sawah yang beralih fungsi menjadi lahan terbuka.

“Kalau ingin meningkatkan produksi pangan, misalnya pusat menjadikan sawah menjadi milik daerah, namanya tidak cocok,” kata Jokowi. Lihat di bawah: Perekonomian Tak Pasti, Shimizu Corporation ‘yakin’ garap proyek Infra RI (wur/wur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *