Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Laba Harita Nickel Tembus Rp1,39 T di Kuartal-I 2024, Ini Pendorongnya

JAKARTA, CNBC Indonesia – Perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel membukukan peningkatan pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar 26% pada kuartal I 2024 mencapai Rp 6,03 triliun. Itu adalah periode yang sama tahun lalu.

Meski harga nikel mengalami penurunan, perseroan mampu meningkatkan laba kotor dari Rp1,57 triliun menjadi Rp1,62 triliun dan laba usaha dari Rp1,36 triliun menjadi Rp1,39 triliun.

Selain itu, NCKL mencatatkan peningkatan efisiensi operasional sehingga menurunkan beban penjualan, umum dan administrasi menjadi Rp373,55 miliar.

Hal ini mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional.

Peningkatan kapasitas produksi yang signifikan selama kuartal tersebut menyebabkan peningkatan output pertambangan sebesar 38% dalam hal output produk pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya permintaan bijih nikel dari kilang kedua HPAL (high pressure acid leach, teknologi pemurnian bijih nikel kadar rendah berbasis hidrometalurgi), yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC). Memasuki tahap produksi pada akhir Maret 2024 dan dua lini produksi lagi diharapkan mulai beroperasi dalam beberapa bulan mendatang.

Pabrik Peleburan Nikel Hijau RKEF (Rotary Electric Furnace, sebuah teknologi pemurnian bijih nikel bermutu tinggi berdasarkan pirometalurgi) telah mengaktifkan total 12 jalur produksi, mencapai kapasitas tahunan sebesar 120.000 ton nikel terlarang.

Pada Q1 2024, produksi melebihi kapasitas yang direncanakan, dengan penjualan feronikel meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Selain itu, perluasan fasilitas smelter ketiga berteknologi RKEF di PT Karunaia Permai Sentosa (KPS) juga masih sesuai jadwal mulai beroperasi pada awal tahun 2025, menambah empat lini produksi baru dengan kapasitas nikel sekitar 60.000 ton. Tahun ini sedang memasuki fase pertama.

Di fasilitas HPAL, produksi nikel hijau melebihi perkiraan. Pada Q1 2024, hasil produksi campuran hidroksida (MHP) mencapai 16.716 ton nikel, melebihi kapasitas terpasang sebesar 22%.

“Kami terus berupaya untuk memajukan inisiatif strategis dan mengembangkan kemampuan operasional untuk menavigasi kondisi pasar yang bergejolak. Hasil kuartal pertama kami menunjukkan komitmen kami terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan kemampuan kami beradaptasi dengan dinamika industri,” kata Presiden Direktur PT Roy Arman Arfandi. Trimegah Bangun Persada Tbk dalam pengumuman resminya pada Kamis (2/5). Simak videonya di bawah ini: Video: RKAB Tambang Nikel Terlalu Banyak Macet, Ini Kata ESDM (ayh/ayh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *