Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Laba Usaha TUGU Melesat 96,1% di Kuartal-I 2024, Segini Nilainya

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) induk perusahaan non-konsolidasi mencatatkan pertumbuhan laba operasional sebesar 96,1% year-on-year (Joy) pada empat bulan pertama tahun 2024. hingga pertumbuhan premi bersih, investasi dan biaya operasional yang ditahan.

Merujuk laporan keuangan bulanan periode April 2024, laba usaha TUGU (induk perusahaan non-konsolidasi) mencapai Rp 267,7 miliar. Laba usaha tersebut meningkat pesat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar DKK 136,5 miliar. Rp.

Dari sisi pendapatan, total pendapatan premi bersih mencapai Rp504,4 miliar pada April 2024 atau tumbuh 55,6% Joy dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp324,3 miliar. Peningkatan pesat ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa TUGU telah berhasil merasionalisasi biaya komisi yang dibayarkan.

Biaya komisi yang dibayarkan TUGU (Induk) selama empat bulan tahun 2024 sebesar Rp 116,6 miliar atau turun 3,2% dibandingkan April 2023 yang mencapai Rp 120,5 miliar.

Meski penurunannya relatif moderat, namun kontribusi biaya komisi lebih dari 20% terhadap total pendapatan premi bersih TUGU.

Selain pendapatan premi bersih yang meningkat pesat, kenaikan biaya klaim juga relatif terkendali. Beban piutang TUGU (utama) mencapai Rp 171,4 miliar pada periode yang sama atau hanya meningkat 28,8% Joy dari Rp 133,1 miliar pada April 2023.

TUGU (perusahaan induk) mendaftarkan hasil berlangganan pada April 2024 sebesar DKK 302,9 miliar. Rp. Hasil berlangganan TUGU meningkat pesat dengan Joy 58,5% dari April 2023 yang hanya Rp 191,2 miliar.

Penopang lain untuk meningkatkan keuntungan perusahaan TUGU adalah pendapatan investasi. Pos ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 114,0 miliar. pada bulan April 2024. Pendapatan investasi meningkat 33,5% y/y dari Rp 85,4 miliar.

TUGU (induk) mencatatkan total beban operasional sebesar Rp 149,1 miliar pada Januari-April 2024. Total beban operasional hanya 6,5% YoY dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 140,0 miliar.

“Peningkatan top line yang signifikan, sementara biaya tetap terkendali menjadi pendorong utama naiknya laba usaha TUGU,” kata Analis Raditya Krisna Pradana, Kanaka Hita Solvera, Kamis (30/5/2025).

Radit menambahkan, bisnis asuransi non-jiwa terus berkembang pesat tercermin dari pendapatan premi yang diterima, sementara biaya klaim juga relatif stabil, menunjukkan kemampuan TUGU yang solid dalam menilai dan mengelola risiko.

“Pendapatan investasi TUGU juga meningkat sebesar 33,5% y/y. Hal ini menunjukkan bahwa TUGU mampu memanfaatkan arus kas yang ada dengan mengoptimalkan imbal hasil melalui alokasi aset yang tepat. Pendapatan investasi TUGU dapat meningkat secara signifikan meskipun kondisi pasar keuangan selama tahun ini mengalami tekanan. dari pasar keuangan, surplus saat ini, “modal asing keluar dari pasar Indonesia dan depresiasi rupiah,” kata Radit.

Radit pun optimistis kinerja keuangan yang solid tersebut dapat terus berlanjut sepanjang tahun 2024. Terkait pelemahan nilai tukar, Radit menilai TUGU tetap kokoh karena telah menerapkan strategi untuk meminimalisir mismatch antara aset dan liabilitas valas.

Per Per 31 April 2024, rasio solvabilitas TUGU (induk) atau yang sering disebut Risk Based Capital (RBC) sebesar 546,6%, lebih tinggi dibandingkan akhir Desember 2023 sebesar 530,4% dan lebih tinggi dari ketentuan minimum OJK sebesar 120%.

Tonton video di bawah ini: Video: Strategi Asuransi untuk Melawan Kenaikan Klaim dan Inflasi Medis (ayh/ayh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *