Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Mau Buyback, Cash Runway GOTO Kuat Sampai Hampir 27 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan (share buyback) dalam 12 bulan ke depan dengan mengalokasikan dana dari kas dalam negeri sebanyak-banyaknya Rp 3,2 triliun atau USD 200 juta. . (nilai tukar Rp 16.000/US$).

Merujuk keterbukaan informasi GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (3/5) ini, perseroan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia untuk aksi korporasi tersebut.

Manajemen GOTO menekankan bahwa tujuan utama pembelian kembali adalah agar perusahaan memiliki fleksibilitas dan pilihan yang lebih baik dalam mengelola dana dan memaksimalkan keuntungan pemegang saham.

Rencana tersebut merupakan salah satu mata acara yang memerlukan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada Selasa, 11 Juni 2024. “Program ini. akan dilakukan bertahap dalam 12 bulan ke depan sesuai persetujuan RUPS,” tulis manajemen GOTO dalam keterangan yang dirilis Jumat ini.

Lantas bagaimana situasi kas perseroan dengan rencana buyback ini?

Mengacu pada laporan keuangan GOTO Maret 2024, kas dan setara kas GOTO tercatat sebesar Rp20,31 triliun dengan tambahan deposito berjangka sebesar Rp2,71 triliun. Dengan demikian, total kas perseroan mencapai 23,02 triliun. Rp.

Sedangkan jika uang tunai digunakan untuk pembelian kembali saham dengan jumlah maksimal Rp3,2 triliun, maka dananya akan sedikit berkurang menjadi Rp19,82 triliun.

Sebagai referensi, pada kuartal I 2024, kas operasional hanya sebesar Rp 185,31 miliar, turun 90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,95 triliun.

Berdasarkan perhitungan sederhana, dengan asumsi penggunaan kas operasional triwulanan hanya sekitar Rp 185 miliar, maka posisi kas GOTO dapat mendanai operasional setidaknya selama 107 triwulan atau sekitar 27 tahun. Tentu saja perhitungan tersebut belum memperhitungkan tren kenaikan kinerja triwulanan perseroan yang terus membaik.

Manajemen GOTO telah mengidentifikasi bahwa tujuan utama pembelian kembali adalah untuk memungkinkan perusahaan memiliki fleksibilitas dan pilihan yang lebih baik dalam mengelola dana dan memaksimalkan keuntungan pemegang saham.

Selain itu, profitabilitas GOTO membaik tercermin dari EBITDA yang disesuaikan secara positif pada kuartal keempat tahun 2023, membaik selama delapan kuartal berturut-turut.

“Akuisisi ini memantapkan posisi perusahaan pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan keunggulannya di masa depan. Saldo kas sebesar Rp 23 triliun per 31 Maret 2024 juga cukup untuk memenuhi tujuan tersebut,” tulis manajemen GOTO.

Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 10% dari jumlah saham, termasuk saham treasuri perseroan saat ini. Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi, jumlah saham yang dimiliki GOTO adalah sebanyak 10.264.665.616 lembar saham atau setara dengan 0,85% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Di sisi lain, agenda lain yang memerlukan persetujuan pemegang saham adalah persetujuan atas rencana perseroan untuk menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau dikenal dengan istilah private penempatan. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 saham Seri A atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Tahun lalu, pada 10 Oktober 2023, perseroan juga melakukan penyertaan modal pada PMTHMETD sebanyak 17.054.733.334 saham seri A yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada 30 Juni 2023. Penerbitan saham PMTHMETD dilakukan oleh Bhinneka Holdings. Jumlah eksekusi tersebut hanya 14 persen dari rencana sebanyak-banyaknya 118,44 miliar saham baru.

Manajemen GOTO menegaskan, private penempatan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha, memperkuat posisi permodalan, dan memperoleh pembiayaan demi kepentingan terbaik perseroan dan anak perusahaannya.

“Keputusan pelaksanaan PMTHMETD akan bergantung pada kondisi pasar dan tidak dimaksudkan sebagai skema kepemilikan saham,” tegas manajemen GOTO.

Di sisi lain, agenda tambahannya adalah meminta persetujuan pemegang saham independen terkait penunjukan Sugito Valuho atau General Manager GOTO Patrick Valuho sebagai salah satu calon pemegang saham seri B pada RUPS mendatang.

Sebelumnya, pada tahun lalu, manajemen GOTO juga mengusulkan nama tiga direktur GOTO lainnya untuk menjadi calon pemegang saham Seri B, yang selanjutnya disetujui dalam RUPSLB 30 Juni 2023, namun belum menjadi pemegang saham MVS. Ada tiga di antaranya: Catherine Hindra Sutjahyo, Hans Patuvo, dan Pablo Malai.

Saham Seri B merupakan saham dengan hak suara ganda atau SHSM (Multiple Voting Shares/MVS) yang diterbitkan kepada pemegang saham yang memenuhi persyaratan Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2021. “Penunjukan ini tidak akan berdampak pada penambahan jumlah saham Seri B yang diterbitkan. oleh perusahaan,” tulis manajemen GOTO. Tonton videonya di bawah ini: Video.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *