Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Mengangkat Jakarta sebagai Kota Global: Tantangan & Langkah Strategis

Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Ibukota (RUU DKJ) telah menyelesaikan pembahasan tahap pertama dan akan segera diajukan Badan Legislatif (Baleg) DPR ke rapat paripurna untuk diambil keputusan II atau menjadi undang-undang pada sidang terakhir tahun ini. Rencananya, rapat paripurna dijadwalkan berlangsung pada 4 April 2024.

Secara administratif, langkah ini menggarisbawahi fakta bahwa Jakarta akan melepaskan statusnya sebagai ibu kota negara. Beberapa keistimewaan yang sebelumnya dinikmati kini semakin berkurang, sehingga memaksa Jakarta bertransformasi menjadi kota yang lebih kompetitif.

Menurut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Jakarta akan mengalami perubahan besar setelah dicabut status daerah khusus ibu kotanya. Arah pengembangannya akan berubah menjadi kota bisnis seperti New York dan Melbourne. Jakarta diharapkan mampu bersaing tidak hanya di ASEAN namun juga global.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menyampaikan persiapan perubahan status ibu kota. Jakarta berupaya menjadi kota global yang siap bersaing di kancah internasional.

Harapan dan impian boleh jadi besar, namun masih ada sejumlah kendala. Ketertinggalan Jakarta terlihat dari sejumlah parameter penyusun Kearney Global City Index. Terdapat lima indikator, dimensi pengukurannya adalah: aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya dan keterlibatan politik.

Menurut Kearney Institute, Jakarta berada di peringkat ke-74 dari 156 negara yang disurvei dalam Global Cities Report 2023. Posisi tersebut berada di bawah kota-kota besar lain di Asia Tenggara seperti Singapura di peringkat ke-7, Bangkok di peringkat ke-45, Manila di peringkat ke-70, dan Kuala Lumpur di peringkat ke-72. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta tertinggal dibandingkan kota-kota besar lainnya yang hanya berada di kawasan Asia Tenggara.

Visi Tinggi, Komitmen Terhadap Pemenuhan Visi yang dicanangkan membawa harapan dan optimisme. Visi Jakarta menjadi kota global berarti bersaing di kancah internasional, membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun perubahan ini bukannya tanpa tantangan. Mengubah Jakarta menjadi kota global memerlukan komitmen dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan. Salah satu kunci utamanya adalah partisipasi aktif warga dan pemangku kepentingan. Mereka berkontribusi penting dalam membangun kota yang dinamis, inklusif, dan ramah lingkungan.

Pencapaian status kota global membuka peluang besar bagi Jakarta untuk pengembangan ekonomi dan investasi. Investor internasional tertarik berinvestasi di kota ini karena melihat potensi pasar yang besar dan kebijakan yang mendukung investasi tersebut. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan investasi dan bisnis internasional tetapi juga memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.

Kemudian transformasi Jakarta menjadi kota global tidak hanya bergantung pada sektor perekonomian, namun juga infrastruktur pendukungnya. Mengembangkan infrastruktur kelas dunia seperti transportasi yang efisien, telekomunikasi canggih, dan energi berkelanjutan menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas di kota ini. Langkah ini penting untuk menjaga daya saing Jakarta di tingkat global.

Pada akhirnya, Jakarta telah menjadi tempat meleburnya budaya global. Dengan populasi penduduk yang beragam secara etnis dan budaya, Jakarta telah lama menjadi pusat pertukaran budaya global. Interaksi antar masyarakat dari berbagai negara semakin memperkaya keragaman budaya kota ini, mulai dari kuliner hingga seni.

Mengatasi tantangan: kesenjangan, kualitas hidup dan adaptasi global Jakarta, sebagai kota yang ingin menegaskan status globalnya, tidak hanya menghadapi peluang tetapi juga tantangan kompleks dalam perjalanannya menuju transformasi. Tiga tantangan terbesar yang perlu diatasi adalah kesenjangan sosial, kualitas hidup, dan kesiapan masyarakat menghadapi perubahan global.

Perbedaan antara kelompok kaya dan miskin merupakan salah satu isu utama yang harus diperhatikan dalam membangun Jakarta yang inklusif. Upaya untuk mengurangi kesenjangan tersebut tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, namun juga pemerataan akses terhadap layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapat manfaat dari pembangunan perkotaan, kebijakan inklusif sangatlah penting.

Kualitas udara, ruang publik yang hijau, dan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan menjadi poin penting dalam meningkatkan kualitas hidup di Jakarta. Memerangi polusi udara, mengembangkan taman kota, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan merupakan bagian integral dari visi Jakarta menjadi kota yang nyaman dan sehat bagi penduduknya.

Masyarakat Jakarta harus siap beradaptasi dengan norma dan budaya global yang semakin terintegrasi. Hal ini mencakup peningkatan keramahan masyarakat, pelayanan publik yang efektif, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya inklusivitas dalam lingkungan multikultural. Dengan membangun kesadaran global dan kemampuan adaptif, Jakarta dapat menjadi kota yang ramah dan kompetitif di kancah internasional.

Namun, entitas etnis lokal dan masyarakat adat tidak boleh hanya menjadi penonton saja terhadap dinamika tersebut. Mereka harus memainkan peran optimal dalam seluruh interaksi dan proses perancangan status kota global. Daripada menganggap diri mereka sebagai penduduk asli, mereka ingin menunjukkan prestasi dan keunggulan dengan lebih serius.

Strategi Sukses Sejalan dengan cita-cita Jakarta menjadi kota global yang diperhitungkan di kancah internasional, maka langkah-langkah strategis yang terukur dan efektif harus segera diambil. Berikut adalah beberapa strategi utama yang dapat menjadi landasan kokoh dalam rencana transformasi Jakarta:

A. Infrastruktur kelas dunia

Mengembangkan infrastruktur yang andal sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan mobilitas yang berkelanjutan. Penguatan sistem transportasi umum, fasilitas internet berkecepatan tinggi, serta peningkatan kualitas air dan udara akan menjadi landasan penting bagi keberhasilan transformasi Jakarta.

B. Lingkungan investasi yang menarik

Penyempurnaan regulasi dunia usaha dan penciptaan insentif bagi investor merupakan langkah strategis untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi kunci penting untuk menjaga daya saing Jakarta di tingkat global.

C. Ruang publik yang ramah dan inklusif

Membangun ruang publik yang ramah dan inklusif merupakan investasi sosial yang sangat dibutuhkan. Penyediaan taman yang mudah diakses, ruang terbuka hijau, dan fasilitas umum akan membantu menciptakan lingkungan perkotaan yang menyenangkan bagi seluruh penghuninya.

D. Pendidikan dan kesehatan yang berkualitas

Memberikan akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan investasi yang sangat berharga di masa depan. Begitu pula dengan peningkatan pelayanan kesehatan komprehensif yang tidak hanya menjamin kesehatan masyarakat tetapi juga menjaga produktivitas dan kualitas hidup yang lebih baik.

E. Mempertahankan budaya dan identitas lokal

Mengolah dan mempromosikan kegiatan seni, budaya lokal, dan nilai-nilai tradisional kepada dunia internasional merupakan cara terbaik untuk melestarikan budaya dan jati diri Jakarta. Hal ini juga akan memperkuat citra Jakarta sebagai kota yang kaya akan keanekaragaman budaya dan menghormati warisan sejarahnya.

Dengan menerapkan langkah-langkah strategis tersebut secara serius dan berkelanjutan, Jakarta tidak hanya akan menjadi pusat perekonomian yang kuat, namun juga lingkungan yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan bagi seluruh warga negara. Langkah-langkah ini juga mencerminkan komitmen Jakarta untuk menjawab tantangan global dengan solusi lokal yang inovatif dan kompetitif.

Membangun Komunitas yang Inklusif dan Ramah: Kunci Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global. Dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai pusat kota global yang diperhitungkan di kancah internasional, penting untuk menyoroti beberapa poin penting yang sebaiknya diabaikan. Berikut beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

A. Membangun sistem pendukung yang siap beroperasi dalam konteks global

Pentingnya membangun infrastruktur dan sistem pendukung yang siap beroperasi dalam konteks global tidak bisa diabaikan. Hal ini termasuk menyelaraskan norma-norma global dengan budaya lokal untuk memastikan transformasi Jakarta tidak melupakan identitas dan nilai-nilai budaya yang ada.

B. Melindungi masyarakat lokal dari marginalisasi

Dalam proses transformasi, sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat lokal tidak terpinggirkan. Mereka harus terlibat aktif dan terintegrasi secara optimal dalam proses pembangunan agar manfaat transformasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

C. Menjamin manfaat transformasi bagi masyarakat secara keseluruhan

Mengubah Jakarta menjadi kota global bukan hanya soal infrastruktur dan perekonomian, namun juga soal membangun komunitas yang inklusif dan ramah. Keberhasilan transformasi ini akan membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat Jakarta dan membawa Indonesia menuju era baru yang lebih progresif.

Untuk mencapai visi ini memerlukan komitmen dan kolaborasi semua pihak yang terlibat. Dengan perencanaan yang matang, pengelolaan yang efektif, dan partisipasi aktif masyarakat, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang ramah, berkelanjutan, dan inklusif. Hal ini tidak hanya sekedar membangun infrastruktur fisik, namun juga memperkuat hubungan sosial, budaya dan nilai-nilai dasar kemanusiaan. (miq/miq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *