Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Menteri Kabinet Perang Netanyahu Resign, Begini Nasib Israel ke Depan

Jakarta, CNBC Indonesia – Benny Gantz resmi meninggalkan pemerintahan Perdana Menteri (Perdana Menteri) Israel Benjamin Netanyahu. Dia kini tidak lagi menjadi anggota pusat kabinet perang Israel.

Pada tanggal 18 Mei, diumumkan bahwa jika Netanyahu tidak membuat rencana yang masuk akal untuk memulangkan para sandera dan pemerintahan Gaza pascaperang, ia akan meninggalkan kabinet perang pada tanggal 8 Juni.

Namun, mengingat penyelamatan empat sandera Israel pada hari Sabtu, dia menunda melaksanakan ancamannya selama satu hari.

“Meninggalkan pemerintahan adalah keputusan yang kompleks dan menyakitkan,” kata Gantz dalam pernyataan yang disiarkan televisi Minggu malam di Israel, seperti dikutip CNN International, Senin (6/10/2024).

“Netanyahu menghalangi kita untuk mencapai kemenangan sejati [di Gaza]. Itulah sebabnya hari ini kita meninggalkan keadaan darurat dengan berat hati, namun dengan sepenuh hati.”

Bagaimana keadaan kabinet Netanyahu saat ini?

Setidaknya ada tiga bidang yang paling mendesak yang bisa dirasakan dengan mundurnya Gantz. Area-area ini adalah pemerintahan Israel, jalannya perang dengan Hamas, dan perspektif politik Gantz sendiri.

Terlepas dari perasaan ini, para analis mengatakan kepergian Gantz tidak akan menyebabkan pemerintahan Netanyahu runtuh.

“Benny Gantz dalam masalah,” kata mantan perunding Timur Tengah Aaron David Miller sebelum Gantz mengundurkan diri.

“Dia ingin tetap di pemerintahan, dia membawa sesuatu yang moderat, tapi dia tidak punya kemampuan untuk menjatuhkan pemerintahan sekarang.”

Sementara itu, Netanyahu dan mitra koalisinya masih memiliki 64 dari 120 kursi di Knesset.

Jika kesepakatan penyanderaan AS (AS) Israel dilaksanakan, Netanyahu dapat tetap menjabat hingga pemilihan umum pada Oktober 2026. Namun, jajak pendapat menunjukkan jika pemilihan umum diadakan sekarang, Gantz akan menang.

Bagi warga Palestina di Gaza, pemerintahan yang bebas total tidak akan memperburuk keadaan.

Sikap Total yang “moderat”, yang dimaksud Miller, tidak menunjukkan bahwa Israel “lebih lunak” terhadap Hamas, atau menyebabkan lebih sedikit korban sipil dibandingkan Israel.

Baik Total maupun Menteri Pertahanan Yoav Galant tidak segan-segan menyatakan ketidaksetujuannya secara terbuka dengan Netanyahu. Namun, mereka disebut hanya bisa menginformasikan kepadanya, dan ada kemungkinan perjanjian penyanderaan tersebut tidak akan terwujud dalam waktu dekat.

Tonton video di bawah ini: Pengunduran diri kabinet, Benny Gantz: Netanyahu tidak bisa menang melawan Hamas (Luke/Luke)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *