Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Entrepreneur

Moeldoko Tunjuk Hidung Biang Kerok Motor Listrik Subsidi Tak Laku

Jakarta, CNBC Indonesia – Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengungkapkan salah satu penyebab lambatnya penjualan kendaraan listrik adalah produsen. Pasalnya, produsen motor listrik belum mampu memproduksi mobil jarak jauh.

“Kalau menurut saya, tantangannya ada di tangan pabrikan. Kalau motor jangka panjang bisa dipasok dengan cepat dan harga murah, sebenarnya semua orang akan membelinya, itu mudah. ​​​​Jaraknya bisa lebih dari 100 kilometer dan waktu pengisiannya tidak lebih dari satu jam,” kata Moeldoko pada saat pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 yang digelar di JI-Expo Kemayoran, Selasa (30 April 2024).

Hingga Selasa (30 April 2024), penjualan sepeda motor listrik tercatat sebanyak 11.563 unit, dengan rincian 3.041 unit telah disetujui dan 10.353 unit sedang dalam proses registrasi. Untuk menjual lebih banyak sepeda motor listrik, pemerintah telah menerapkan banyak peraturan negatif. Salah satunya adalah keputusan presiden. Keputusan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Perubahan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 menjadi Perpes Nomor 79 Tahun 2023 merupakan wujud nyata komitmen pemerintah yang dibarengi dengan Perpres Nomor 7 dengan adanya PMK (Kementerian Pengawasan Keuangan) tentang insentif sebagai wujud yang diberikan oleh Pemerintah. pemerintah,” kata. pemimpinnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Perencanaan Infrastruktur dan Transportasi (Kemenko Marves) Kementerian Kelautan dan Investasi Rachmat Kaimuddin memperkirakan penjualan kendaraan listrik, termasuk sepeda motor dan mobil, akan meningkat pada tahun ini.

“Kita masih lihat (target), dan sekarang sudah berubah, target kita tahun 2025 50.000 kendaraan roda empat, kalau tidak dihitung roda. Tahun 2023 mungkin puluhan ribu, 16.000… Kita berharap untuk memilikinya tahun ini menjadi 50.000,” kata Rahmat.

Pemerintah terus mengkaji efektivitas insentif kendaraan listrik untuk kendaraan listrik bertenaga baterai dan sepeda motor listrik.

Rencananya, jika ada pergantian pemerintahan akan ada peninjauan kembali. Salah satu insentif pemerintah untuk kendaraan listrik saat ini adalah PPnBM yang diturunkan dari 11% menjadi 1%.

“Insentifnya sampai tahun 2024. Nanti kita lihat apakah kajian tentang insentif itu terus dilanjutkan. Tapi perlu kita ingat, mobil listrik yang ada saat ini tidak ada tambahan komponen, ada insentif PPnBM 0% dan lain-lain. Hal yang akan Anda lihat adalah sekarang adalah waktu untuk mendorong perusahaan untuk maju dan kami akan meninjau dan mendiskusikan hal ini dengan pemerintah berikutnya,” katanya. Simak video di bawah ini: Video: Pasar sepeda motor listrik terus berkembang, apakah bisa tercapai? (Desember)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *