Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Moodys Yakin Fed Naikkan Suku Bunga 2 Kali Lagi, BI Rate Gimana?

JAKARTA, CNBC Indonesia – Lembaga pemeringkat Moody’s memperkirakan bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini. Dampaknya terhadap situasi perekonomian negara terus berlanjut.

Evgeny Terzymanov, wakil presiden senior di Moody’s Ratings, mengatakan perkiraan tersebut sulit dilakukan saat ini karena banyak pelaku pasar keuangan memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini. Namun, Moody’s mengatakan pihaknya tetap berpegang pada perkiraan kenaikan dua kali lipat pada akhir tahun ini.

“Menurut saya, saat ini sulit untuk memperkirakannya. Namun, sejauh ini kami memperkirakan sekitar dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini,” kata Eugene kepada Energy Power Program CNBC Indonesia, Senin (13/5/2024).

Moody’s memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini, kata Eugene. Arah suku bunga bank sentral di negara lain, khususnya negara berkembang, akan dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed yang dovish.

“Jadi mungkin pada kuartal ketiga, kuartal keempat. Jadi sekali lagi lingkungan kebijakan moneter di Amerika Serikat akan melambat dan saya pikir ini akan berdampak pada banyak negara emerging market, dan ada juga di Indonesia.” Eugene.

Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,50% untuk keenam kalinya berturut-turut pada Rabu waktu AS atau Kamis pagi waktu Indonesia (2/5/2024).

The Fed telah menekankan bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga tahun ini. Namun, dia juga mengatakan belum ada kemajuan signifikan dalam penurunan inflasi sehingga menunggu data yang lebih mendukung sebelum memangkas suku bunga.

Inflasi AS naik menjadi 3,5% (year-on-year) pada Maret 2024, dari 3,2% (year-on-year) pada Februari 2024. Masih kuat, dan ada pemilihan umum. November mendatang.

“Inflasi telah moderat selama setahun terakhir, namun tetap tinggi. Dalam beberapa bulan terakhir, hanya sedikit kemajuan yang dicapai dalam upaya inflasi menuju target 2%,” tulis The Fed.

Pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC), The Fed menaikkan suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Setelah itu mereka mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024. Mei 2024.

Eugene memperkirakan tren suku bunga tinggi di dunia akan terus berlanjut hingga tahun 2026. Meski diakuinya, ada juga kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunganya pada akhir tahun ini.

“Jadi ini adalah sinyal yang dikirimkan The Fed ke pasar. Akibatnya, suku bunga secara umum akan tetap berada pada level tinggi secara internasional,” kata Eugene.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiu mengisyaratkan BI tidak menaikkan suku bunga pada Mei 2024. BI rate diperkirakan akan dipertahankan pada 6,25%.

“Pada data saat ini, kami melihat kenaikan BI rate dan SRBI untuk menjamin stabilitas nilai tukar serta menjamin likuiditas dan inflasi,” kata Perry dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu. , (8/5/2024).

Perry juga memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunganya satu kali pada tahun ini, yaitu pada bulan Desember.

“Pertama, di semester kedua suku bunga fed fund akan turun 4 kali, lalu sebulan 3 kali. Sebelumnya kita kemarin ada RDG dua kali, seperti kemarin, RDG terakhir, paling banter terjadi sekali dan bahkan itu tidak terjadi. , kata Perry.

Simak video di bawah ini: Video: Disebut Anti Resesi, Apakah Perekonomian Indonesia Tangguh? (Ya ya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *