Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Entrepreneur

Nah lho! Cadangan Minyak RI Tinggal 12 Tahun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Tugas Khusus Pelayanan Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan cadangan minyak Indonesia tercatat sebesar 4,7 miliar barel berdasarkan data Februari 2024. Sedangkan cadangan gas mencapai 55,76 triliun kaki kubik (TCF).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan cadangan minyak diperkirakan akan selesai dalam 12 tahun ke depan dengan asumsi pemulihan sekitar 40-50%. Sedangkan untuk gas sekitar 22 tahun.

Jadi untuk minyak, dengan asumsi recovery 40-50%, nilainya sekitar 12 tahun, sedangkan untuk gas recovery-nya lebih tinggi karena gas bertahan lebih dari 22 tahun, kata Dwi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewan VII. DPR RI, Rabu (6/6/2024).

Meski demikian, SKK Migas terus berupaya meningkatkan kegiatan eksplorasi agar Reserve Replacement Ratio (RRR) di Indonesia bisa lebih tinggi dari 100%.

“Pencarian terus menerus, tujuan kita mencari cadangan yang minimal sama dengan yang dikomitmenkan. Kalau di KPI kita bilang RRRnya 100%, berarti cadangan yang kita temukan akan menggantikan yang diterima, targetnya minimal 20. Jadi ekspektasi kita naik,” kata Dwi.

Sebelumnya, Dwi mengatakan, kelompoknya berdiskusi dengan banyak ahli mengenai nasib target 1 juta lansia pada tahun 2030. Dari diskusi tersebut, target 1 juta lansia kemungkinan besar akan berubah dari yang sudah direncanakan pada tahun 2030 ke belakang. pada tahun 2032 atau 2033.

“Kita tetap ingin jadikan angka 1 juta barel sebagai patokan untuk menuju ke sana, padahal tahunnya bisa berganti 2-3 tahun. Masih 1 juta barel karena kebutuhannya bertambah, hanya waktunya saja yang berubah,” kata Dwi.

Dwi mengatakan, revisi target 1 juta barel tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari pandemi Covid-19 hingga kondisi geopolitik yang mempengaruhi pencapaian produksi dalam negeri.

“Oleh karena itu, pada tahun 2019 kita memiliki rencana jangka panjang (LTP), dan pada tahun 2020 kita juga menghadapi epidemi gangguan proyek di bidang ini, yang semuanya menjadi penyebab pencapaian yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Makanya kita harus mencegahnya. meninjau, maka situasi geopolitik juga berdampak besar,” kata Dwi.

Simak video di bawah ini: Video: Nasib UU Migas Tak Pasti, Investor ‘Enggan’ Masuk ke Indonesia (wia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *