Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Pabrik Tekstil Tutup Berjamaah, Menteri Jokowi Ini Salahkan Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengomentari semakin banyaknya pabrik tekstil yang bangkrut di beberapa wilayah Indonesia. Ia mengatakan, permintaan ekspor produk ini sebenarnya sedang menurun.

“Kemarin ada masalah tekstil karena ini masalah global,” kata Airlangga di kantornya di Jakarta, Kamis (20 Juni 2024).

Para pemimpin Partai Golkar mengatakan pabrik-pabrik tekstil kesulitan memasarkan produk mereka di tengah menurunnya permintaan global. Menurutnya, permintaan dalam negeri juga terbatas.

“Dia mau jual di pasar dalam negeri, tapi ada pembatasan di pasar dalam negeri,” ujarnya.

Sebelumnya, beberapa pabrik tekstil sempat menutup pabriknya pada awal tahun 2024. Menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, ada enam pabrik garmen yang tutup. Penutupan pabrik menyebabkan PHK terhadap 11.000 pekerja.

Bahkan Asosiasi Pengusaha Produk Tekstil Provinsi Jawa Barat mencatat ada 22 pabrik yang tutup. Mereka khawatir masih ada kemungkinan pabrik lain akan menutup pusat produksinya.

Airlangga mengatakan pemerintah pasti tidak akan tinggal diam melihat kondisi ini. Ia mengatakan Kementerian Perindustrian telah menyiapkan peta jalan pengembangan industri TPT dalam negeri. Selain itu, kata dia, pemerintah juga bersiap mengembangkan berbagai industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Sebenarnya sudah ada roadmap kebijakan Kementerian Perindustrian, termasuk untuk industri padat karya terkait tekstil, elektronik, dan sektor manufaktur lainnya,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan beberapa industri yang berkembang di Indonesia antara lain manufaktur elektronik dan microchip. Ia mengatakan, industri juga membutuhkan tenaga terampil dalam jumlah besar.

Di bidang sumber daya manusia, Airlangga mengatakan Indonesia telah menjalin kerja sama pendidikan dan pelatihan dengan Jerman dan Singapura di bidang semikonduktor dan microchip.

Di sisi lain, pemerintah juga sedang mempersiapkan lahan untuk tumbuhnya industri masa depan tersebut. Misalnya saja di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa di Kepulauan Riau.

Dikatakannya, CEC ini dirancang khusus sebagai pusat pengembangan industri digital di Indonesia. Airlangga mengatakan perusahaan teknologi KEK akan beroperasi di sana, seperti data center, IBM Cloud Academy, Apple Academy dan lain sebagainya.

“Karena yang besar saat ini juga berdampak pada elektronik, termasuk produksi panel surya. Kalau lihat di Batam banyak sekali produsen panel surya di sana, ke depan akan lebih besar lagi,” ujarnya. Simak videonya di bawah ini: Video: 100.000 Pekerja Diduga Korban PHK, Ada Solusi untuk Pak Jokowi? (ya/ya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *