Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

News

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan di Industri Batu Bara RI, Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Direktur Jenderal Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Pandu Patria Sjahrir mengenang beberapa tantangan yang akan dihadapi pengusaha batu bara ke depan.

Hal ini menyusul serah terima estafet kepemimpinan dari General Manager APBI kepada Priyadi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Adaro Indonesia.

Setidaknya, Pandu menyoroti berbagai tantangan industri pertambangan batu bara yang terjadi selama satu dekade terakhir, mencakup tiga masa jabatannya.

Ia menekankan isu-isu penting seperti kewajiban pasokan batu bara dalam negeri (DMO) dan penetapan harga batu bara yang menyasar sektor ketenagalistrikan.

“APBI-ICMA berusaha hadir untuk menerima berbagai pengaduan dan masukan dari anggota serta berkomunikasi dengan pemerintah, mencari jalan terbaik agar segala tantangan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tetap mengedepankan kebutuhan nasional dan sosial,” ujarnya, dikutip secara tertulis. keterangannya, Jumat (3/5/2024).

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan industri, terutama sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara yang mengalihkan sebagian kewenangan dari pemerintah daerah kepada negara.

“Transisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan keanggotaan asosiasi, namun juga membawa dinamika regulasi baru pada industri,” tambahnya.

Selama menjabat, Pandu mengatakan APBI-ICMA menangani berbagai permasalahan antara lain pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri, royalti, harga batu bara acuan, komitmen penggunaan kapal dan asuransi nasional, perolehan devisa dari ekspor, dan permasalahan transfer antar kapal di Muara Berau. pengobatan AMDAL dan masih banyak lagi.

“Peran asosiasi tidak hanya sebatas menyelesaikan permasalahan, tetapi juga mencakup inisiatif berbagi pengetahuan dan menetapkan pedoman untuk kebaikan bersama,” ujarnya.

Selain itu, penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) tidak lagi dapat dipisahkan dari dunia usaha, khususnya pertambangan batu bara. Mengkoordinasikan visi dan misi pelaksanaan pengelolaan tambang yang baik dan berkelanjutan, serta mengedepankan aspek lingkungan dan sosial juga selalu bergema dan menjadi tugas yang harus diemban oleh seluruh anggota.

“Yang tidak kalah penting saat ini adalah bagaimana asosiasi berperan dalam beradaptasi dengan misi pemerintah Indonesia di masa transisi energi dan upaya mencapai tujuan net zero emisi pada tahun 2060. Transisi energi bukan lagi sebuah wacana, melainkan sebuah wacana. sudah di depan mata, “begitulah.

Pandu berharap kedepannya pengurus APBI-ICMA dapat lebih solid dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan penting yang muncul dan menjadi wadah komunikasi antar anggota. Tidak hanya pengurus, keterlibatan anggota dalam memberikan masukan menjadi kunci utama suksesnya sebuah asosiasi. Simak videonya di bawah ini: Video: Aset Crazy Rich RI Terjun ke China Dikepung Banjir (Ven)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *