Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Syariah

RI Bakal Ekspor Listrik RI ke Singapura 2 Giga Watt, Begini Siasat RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengumumkan Indonesia akan mengekspor listrik ‘bersih’ ke Singapura melalui listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 Giga Watt (GW).

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kelautan dan Perikanan, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, ekspor listrik Indonesia ke Singapura tentunya Indonesia juga mendapat manfaat berupa mendorong industri Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam negeri.

Rachmat mengatakan, salah satu langkah untuk mendorong industri EBT dalam negeri adalah dengan mendorong pengembangan industri pendukung seperti industri panel surya dan baterai untuk mengekspor listrik ke Singapura.

Jadi syarat kita panel surya dan sistem penyimpan energi baterainya itu buatan Indonesia. Ini juga yang kita dorong untuk mendorong pabrik lain, kata Rachmat kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dan dikutip Kamis (2/2/2021). 5/). 2024).

Sementara itu, Rachmat mengatakan proyek ekspor listrik di Singapura menjadi katalis untuk mengundang dibangunnya pabrik panel surya dan baterai listrik di Indonesia. Dengan begitu, listrik dari PLTS buatan Indonesia harus berasal dari panel surya buatan Indonesia.

“Jadi ada pengembang panel surya kan? Jadi mereka bikin PLTS. Nah, mereka perlu beli panel surya. Nah, di situlah mereka minta pesanan, tapi pesanan kami bilang, kalau bisa. Jalankan pesanan ini, mereka harus bangun pabrik di Indonesia jadi harus masuk bersama-sama,” jelasnya.

Salah satu pabrik panel surya yang masuk ke Indonesia, lanjut Rachmat, adalah pabrik asal China, Trina Solar, yang disebut-sebut akan mulai berproduksi di dalam negeri pada Juli ini.

“Sekarang kita tahu, ada tier 1, mungkin nomor 2 atau nomor 3 di dunia, namanya Trina Solar, dia sudah melakukannya di Kendal. Jadi kemarin saya ketemu mereka di China, katanya sudah produksi pertama. pada bulan Juli,” tambah Rachmat.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus mencari pabrik yang bisa membuat panel surya di dalam negeri untuk mendorong industri lainnya.

Jadi kalau kita tahu China saat ini punya teknologi yang sudah matang, banyak industrinya. Mereka punya banyak pabrik dan mereka sendiri ingin melakukan diversifikasi, ujarnya.

Simak video di bawah ini: Video: Jokowi Kebut Ekspor Listrik EBT ke Singapura, Kapan Terjadinya? (pgr/pgr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *