Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Syariah

RI Deflasi Pertama Kali Sejak Agustus 2023, BI Buka Suara!

JAKARTA, CNBC Indonesia – Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan adanya deflasi atau penurunan harga-harga kebutuhan pokok. Deflasi bulanan sebesar 0,03% ini terjadi pada Mei 2024 dan merupakan yang pertama sejak Agustus 2023.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi indeks harga konsumen (IHK) akan tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5 ± 1% pada Mei 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK pada Mei 2024 tercatat sebesar 0,03% (mtm), melambat menjadi 2,84% (yoy) secara tahunan dari 3,00% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil stabilnya kebijakan moneter dan koordinasi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah (pusat dan daerah) dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ( GNPIP). di berbagai wilayah.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasarannya sebesar 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025, kata Deputi Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (4/6/2024).

Sementara itu, inflasi inti pada Mei 2024 sebesar 0,17% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,29% (mtm). Erin mengatakan rendahnya inflasi inti disebabkan normalisasi permintaan Hari Raya Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, sementara harga komoditas global terus meningkat.

Penyumbang utama realisasi inflasi inti pada Mei 2024 adalah inflasi emas, perhiasan, gula pasir, minyak kue kering, dan biaya sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti sebesar 1,93% (year-on-year) pada Mei 2024, dibandingkan 1,82% (year-on-year) pada bulan sebelumnya.

Kelompok volafile food mengalami deflasi. Kelompok volafile food mengalami deflasi sebesar 0,69% (mtm) pada Mei 2024, lebih rendah dibandingkan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,31% (mtm). Penyumbang deflasi utama pada kelompok volafile food adalah beras, daging ayam murni, dan cabai rawit.

“Penurunan harga bahan baku pangan ini terutama dipengaruhi oleh musim panen saat ini serta turunnya harga pakan bahan baku daging ayam murni. Secara tahunan, kelompok volafile food mencatatkan inflasi sebesar 8,14% (year-on-year). Inflasi bulan lalu sebesar 9,63% (year-on-year),” kata Erwin.

Inflasi volatile food diperkirakan akan melambat di masa depan karena sinergi antara inflasi GNPIP dan TPID di berbagai daerah.

Sementara kelompok harga pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,13% (mtm), sedangkan inflasi pada bulan lalu sebesar 0,62% (mtm). Deflasi pada kelompok tarif operasional terutama disebabkan oleh deflasi tarif angkutan antar kota, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api seiring dengan normalisasi tarif pasca masa HBKN Idul Fitri.

Sementara itu, penurunan lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada Sigaret Kretek Mesin (SKM), seiring dengan berlanjutnya pengalihan kenaikan cukai pada produk tembakau, menurut BI. Secara tahunan, inflasi kelompok harga pemeliharaan sebesar 1,52% (year-on-year), turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,54% (year-on-year).

Simak video di bawah ini: Video: BPS: Deflasi hingga 0,03% (haa/haa) pada Mei 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *