Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Entrepreneur

RI Mencari Sumber ‘Bukan Minyak Biasa’, Ngebor Sampai 3.000 Meter

JAKARTA, CNBC Indonesia – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kini tengah memulai pengeboran dua sumur minyak inkonvensional (MNK) di wilayah kerja (WK) atau Blok Rokan, Riau. Hal itu setelah perseroan melakukan pengeboran sumur MNK di blok lama Republik Indonesia pada Juli 2023.

Direktur Utama Pertamina Hulu Ruby Mulyavan mengatakan, sejauh ini PHR telah melakukan pengeboran dua sumur MNK di blok Rokan, yang mana edge-nya tertahan di sumur Gulamo dan sumur Kelok.

“Khusus menyasar minyak dan gas alam nonkonvensional di kedalaman sekitar 3.000 meter dan data yang dihimpun selama ini menunjukkan adanya indikasi potensi hidrokarbon yang cukup positif,” kata Ruby seperti dikutip dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu. (5/6/2024).

Selain itu, Ruby menjelaskan, setelah proses pengeboran selesai, pihaknya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Dengan demikian, suatu perusahaan membutuhkan waktu tiga hingga sembilan bulan untuk melanjutkan ke tahap evaluasi atau penilaian.

Menurut Ruby, setidaknya dibutuhkan waktu lima tahun untuk memproduksi minyak dari sumur minyak inkonvensional (MNK) tersebut. Pasalnya, verifikasi stok, validasi stok produktif, serta teknologi produksinya sendiri memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit.

“Dan lima tahun mungkin merupakan hal yang lumrah untuk mencapai level tersebut,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui upaya pemerintah untuk memenuhi target produksi minyak sebesar 1 juta barel pada tahun 2030 akan cukup sulit. Hal ini menyusul penurunan produksi minyak yang masih berlangsung.

Indonesia perlu meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber cadangan minyak baru, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. Pasalnya, penemuan migas di Indonesia saat ini didominasi oleh sumber gas alam.

“Kalau gas alam sepertinya datang, itu hanya minyak, kecil kemungkinannya akan keluar (1 juta barel pada tahun 2030),” kata Arifin saat ditemui di sela-sela Konvensi dan Pameran IPA (IPA Convex) ke-48. 2024), di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (14/5/2024).

Meski demikian, untuk memenuhi target produksi sebesar 1 juta barel, pemerintah masih berharap menemukan cadangan minyak dan gas inkonvensional (MNK). Salah satunya diwujudkan melalui pengeboran perdana sumur MNK Gulamo di blok Rokan.

“Kita harus banyak melakukan eksplorasi karena kita berharap bisa menambah minyak di NMK, lalu ke Banyu Urip, lalu ke banyak lapangan baru yang potensi minyaknya nyata,” ujarnya.

Simak videonya di bawah ini: Diakuisisi PHR, Blok Migas Rokan Produksi Terbesar di RI (wia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *