Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Rupiah Makin Loyo, Calon Bos BI Beberkan Biang Keroknya!

JAKARTA, CNBC Indonesia – Nilai tukar Rupiah semakin tertekan terhadap dolar AS belakangan ini. Kini dolar AS berada di level Rp 16.200.

Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menjelaskan pelemahan rupiah dipengaruhi situasi global. Apalagi yang berasal dari negara maju seperti Amerika Serikat (AS).

“Inflasi yang tinggi berarti suku bunga di semua negara, terutama negara maju, akan tetap tinggi. Kami menyebutnya lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Yield UST yang tinggi akan mendorong DXY menguat terhadap mata uang lainnya, yang berpotensi menahan keluarnya negara-negara emerging market, akan mendorong.

Pelemahan nilai tukar Rupiah sudah terjadi sejak awal tahun. Begitu pula dengan banyak mata uang lain dari negara-negara berkembang.

“Tren penguatan US$ terhadap mata uang lainnya terus meningkat dan hal ini menyebabkan dolar Asia, termasuk Rupiah, mengalami tekanan. Hal ini terjadi hampir di seluruh mata uang dunia, termasuk Rupiah, di tengah waktu yang semakin lama, jelasnya.

Bahkan jika dibandingkan, pelemahan rupee masih terkendali dibandingkan mata uang negara berkembang lainnya.

“Indonesia memang mengalami pelemahan sebesar 3,86%, namun dibandingkan peer group Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Turki, depresiasi rupiah lebih terkendali,” jelas Destry. Tonton videonya di bawah ini: Video: Dolar menggila, benarkah e-commerce juga terpuruk? (lol/saya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *