Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Market

Saat Calon Bos BI Tanggapi Data QRIS oleh DPR

JAKARTA, CNBC Indonesia – Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destri Damianti mengakui data pengguna QRIS benar. Saat ini jumlah pengguna sistem pembayaran ini sudah mencapai 48 juta, jumlah merchant juga tercatat sebanyak 32 juta.

Data ini membuat saya berpikir, memang benar penggunanya 48 juta, tapi pedagangnya 32 juta, jadi pedagangnya hanya satu saja 32 juta, kata Destri kepada Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (3) dalam pembuktian yang adil dan masuk akal. . /6/2024).

Kebingungan Destry bermula dari pertanyaan Gus Erawan Pasaribo, Anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Girendra. Gus Erawan awalnya memuji upaya Destry dan BI dalam mengembangkan sistem pembayaran QRIS. “Statistik QRIS cukup menggembirakan,” ujarnya.

Meski demikian, Gus Erawan juga kaget dengan data konsumen dan pedagang yang dilansir BI. Sebab, menurut distributornya, hingga saat ini jumlah pengguna QRIS sudah mencapai kurang lebih 48,9 juta. Selain itu, jumlah merchant atau toko yang menawarkan opsi pembayaran ini juga sama, yakni sekitar 32 juta.

Artinya hanya satu setengah orang per pedagang, ujarnya.

Gus Erawan juga mengkritisi transaksi organik melalui QRIS. Ia menyebutkan, jumlah penggunanya lebih dari 48 juta orang, jumlah transaksinya hanya 44,16 triliun dolar. Artinya setiap pelanggan hanya bertransaksi Rp 1 juta hingga 1,5 juta.

Melihat data tersebut, Gus Erawan menduga masih banyak toko yang hanya terdaftar melalui QRIS, namun menolak menggunakannya. “Ada juga pedagang yang menghindari penggunaan QRIS karena masalah biaya,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Destry mengatakan BI memang telah menjadikan QRIS layak digunakan oleh UMKM. Oleh karena itu, jumlah nominal transaksi per orang yang menggunakan sistem ini relatif kecil, yakni Rp 1,5 juta. Bahkan soal jumlah pengguna dibandingkan merchant, Deustri mengaku kaget. “Data Anda sangat akurat dan menurut saya,” katanya.

Pemkab berjanji BI akan terus mensosialisasikan sistem pembayaran ini, termasuk biaya transaksi. Diakuinya, masih banyak kalangan yang belum memahami sepenuhnya biaya yang dikenakan jika menggunakan QRIS. Ia menyatakan, biaya penggunaan sistem pembayaran ini sebenarnya jauh lebih rendah dibandingkan menggunakan sistem pembayaran lainnya. “Itu akan menjadi perhatian kami dan akan kami sosialisasikan,” ujarnya. Tonton video di bawah ini: Video: Legal! Bank Indonesia pertahankan suku bunga 6,25% (rsa/mij)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *