Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

News

Sri Mulyani Jawab Netizen yang Soroti Kasus Bea Cukai di Instagram

JAKARTA, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Bapak Mulyani Indrawati menjawab beberapa pertanyaan netizen yang mengangkat isu virus menggunakan barang impor di bea dan cukai di halaman Instagram @smindrawati.

Pada tanggal 28 April 2024, Pak Mulyani membagikan pesan pribadi bahwa dirinya sedang mengunjungi Kantor Bea Cukai Bandar Soekarno-Hatta. Ia fokus pada laporan rinci mengenai dua epidemi, yaitu penempatan sejumlah pekerjaan yang dikenakan pajak impor dan ekspor yang tinggi, serta distribusi Perlengkapan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dikenakan pembayaran utang.

Beragam komentar netizen mewarnai postingan tersebut dan ada pula yang menyuarakan keluh kesahnya. Tampaknya Pak Mulyani membalas komentar banyak netizen.

Pertama, @ekopramono bertanya: “Nyonya, kenapa kewenangan administrasi yang samar-samar ini sampai Rp 20 juta? Ada di Twitter / X, kenapa bantuan ke SLB ratusan juta? Aneh, kata kekuasaan, tidak ada penjelasan rasional, hanya jawaban sederhana ??

Pak Mulyani menjawab: “Halo Massa Echo Pramono. Terima kasih atas komentarnya. Silakan baca surat saya nomor (2) di atas mengenai masalah tersebut. Maaf jika ada yang salah.”

“Kami dan pejabat BC akan terus bekerja sama dengan banyak pihak lain untuk menyelesaikan masalah ini, kami akan maju dan menyelesaikannya bersama-sama, terima kasih,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pak Mulyani juga membalas komentar netizen lainnya. Akun @motomulu menulis pesan: “Nyonya, tolong ajari anak buahmu untuk tidak menunggu sampai meledak sebelum terselesaikan, semua yang terlibat tidak ingin masalah semakin meluas.”

Pak Mulyani dengan cepat menjawab: “Siap… terima kasih. Saya sudah memberikan instruksi seperti itu. Terima kasih.”

Pak Mulyani mendengar berbagai keluhan dari bea cukai dan masyarakat. Ia pun mengapresiasi dan mengapresiasi segala masukan.

@smindrawati di Instagram menegaskan, dirinya meminta petugas bea cukai meningkatkan kualitas pelayanan, kecepatan dan ketepatan pekerjaannya.

“Kebudayaan terus mengajarkan dan membahas hukum asas dari berbagai kementerian/organisasi,” ujarnya.

Dia berkata, “Pekerjaan ini rumit dan terkadang tidak nyaman, namun ada titik awal untuk melindungi perekonomian kita.”

Tonton Video Di Bawah: Pembatasan Barang Impor Diperketat, Bisnis ‘Justipers’ Terancam Hilang (haa/haa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *