Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Ragam

Tekan Risiko Pinjol Jadi Modal Judi, Fintech Pilih Pembiayaan UMKM

Batavia, CNBC Indonesia – KoinWorks mengalokasikan pendanaan Rp 27,3 triliun untuk lebih dari 900.000 UMKM. Perusahaan Fintech lending peer-to-peer (P2P) ini juga mempunyai strategi tersendiri untuk mencocokkan penyaluran pendanaan.

Menurut CEO dan pendiri KoinWorks Group Benedicto Harjono, pihaknya telah mengeluarkan 160.000 pinjaman, 83% di antaranya dibiayai oleh investor muda. Hal ini dijelaskan dalam laporan dampak bertajuk “Bangkitnya Ekosistem UMKM” edisi kedua.

“Portofolio kami mencerminkan dedikasi kami terhadap keberagaman dan inklusi, dengan 80% bisnis di sektor usaha kecil dimiliki oleh perempuan dan 36% berlokasi di pedesaan,” jelas Ben. Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Meski fintech lending didominasi oleh arus kas, namun terdapat potensi penyalahgunaan dana oleh peminjam. Dalam survei OJK baru-baru ini, masyarakat Indonesia menggunakan pinjaman online (pinjol) untuk berjudi.

“Di sana banyak peminjam yang menggunakan pinjaman untuk bermain game online. Belum ada penelitian khusus, tapi banyak yang kami observasi,” kata Friederika Vidyasari Dewey, Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK; beberapa saat yang lalu

Dalam hal ini, KoinWorks juga mengambil langkah maju dengan memberikan pendanaan kepada UKM dalam bentuk aset modal, bukan uang tunai.

“Tetapi dengan menciptakan model produk-untuk-uang, saya berharap kita juga dapat mengurangi godaan mereka untuk terjun ke dunia game online.”

Meski harus memberikan uang, KoinWorks tetap percaya pada pemilihan pemberi pinjaman terpilih.

“Bisnis itu penting. Ini bisnis. Itu bisnis. Tapi apa yang menghentikan kita melakukan hal ini? Ketika kita memberi mereka uang, kita memberi mereka perbekalan, mereka mengambil uangnya. Bukankah mereka menggunakannya untuk menjamin bahwa mereka berjudi dengan uang itu? ” dia berkata.

Seperti yang Anda ketahui, permasalahan perjudian online belakangan ini menarik perhatian pemerintah. Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi terkait game online akan melebihi Rp 100 triliun mulai Januari 2024.

Kepala PPATK Ivan Uststiavandana mengatakan jumlah transaksi perjudian telah menembus angka 600 triliun dalam lima tahun terakhir.

Lihat di bawah: “Hikmah” atas Lemahnya Rupee, Pelaku Usaha Intensif Gunakan Bahan Baku Lokal (fsd/fsd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *