Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Opini

Wow! 2 Temuan ‘Harta Karun’ Baru di RI Ini Termasuk Top 5 Dunia

JAKARTA, CNBC Indonesia – Kelompok Kerja Khusus Pasar Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan dua harta karun baru yang ditemukan di Indonesia termasuk lima harta karun terbesar di dunia yang ditemukan pada tahun 2023.

Penemuan ‘aset’ yang dimaksud adalah penemuan minyak bumi dan sumber daya alam. Pada tahun 2023 akan terjadi dua penemuan sumber daya migas di Indonesia yang merupakan lima penemuan terbesar di dunia.

Dua penemuan jumbo tersebut adalah sumur Lairan di wilayah kerja (WK) atau blok migas di Andaman Selatan, sungai Aceh, dan Gangga Utara di Kalimantan Timur.

Sumur Layaran saat ini sedang dieksplorasi oleh perusahaan migas Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala, sedangkan Geng North dikembangkan oleh perusahaan Italia, Eni.

Profil eksplorasi Indonesia sangat menggembirakan, pada tahun 2023 kita akan melihat 2 penemuan besar yaitu Gang Utara dan Leiran yang merupakan 2 dari 5 peringkat tertinggi di dunia, kata Wakil Presiden Pemimpin SKK Migas Shinta Damayanti dalam sidang tersebut. RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Shinta mengatakan, kedua penemuan ini merupakan penemuan terbesar di Indonesia sejak penemuan terakhir minyak Masala pada 20 tahun lalu.

Namun menurutnya, temuan tersebut tidak menambah perkiraan produksi minyak, karena temuan tersebut didasarkan pada kandungan minyak.

“Kita tahu penemuan Gang North merupakan penemuan terbesar 20 tahun setelah Masala. Namun penemuan besar baru-baru ini dilakukan oleh penemuan minyak yang tidak membantu cadangan minyak kita dan tahun 2024,” imbuhnya.

Seperti kita ketahui, menurut data Wood MacKenzie, Rystad Energy dan S&P Global, sumur Geng North-1 dan Layaran-1 merupakan dua dari lima penemuan terbesar di dunia pada tahun 2023. Oleh karena itu, diperkirakan pada tahun 2029 Indonesia akan mengalami penemuan terbesar di dunia. tetap menjadi eksportir gas.

Tonton video di bawah ini: Video: Nasib kebijakan migas tidak jelas, investor “enggan” masuk ke Indonesia (wia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *