Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Techno

China Pilih Tutup TikTok Daripada Dibully Joe Biden Cs

JAKARTA, CNBC Indonesia – Pemilik TikTok, perusahaan asal China bernama ByteDance, dikabarkan memilih mempertahankan aplikasi TikTok ketimbang menjualnya ke perusahaan lain. Langkah ini akan diambil jika TikTok melanggar undang-undang AS yang memaksanya pindah.

ByteDance tidak menjual TikTok, kata empat sumber Reuters yang berbasis di AS. Itu karena algoritma TikTok dianggap penting bagi keseluruhan bisnis ByteDance.

TikTok hanya menyumbang sebagian kecil dari total pendapatan dan basis pengguna ByteDance. Oleh karena itu, mempertahankan TikTok di AS dianggap lebih baik daripada menjual aplikasinya ke perusahaan Amerika.

ByteDance juga merilis pernyataan di Toutiao, salah satu platform media sosialnya, yang mengatakan pihaknya tidak berencana menjual TikTok. Pengumuman ini muncul setelah The News melaporkan bahwa ByteDance sedang mempertimbangkan untuk menjual bisnis TikTok tanpa algoritmanya.

CEO TikTok Xu Zichu sebelumnya mengatakan mereka yakin dapat memenangkan kasus untuk membatalkan undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden awal pekan ini.

Setelah RUU tersebut disahkan oleh dua badan legislatif AS, yakni Senat dan DPR, Biden langsung menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang. Politisi Amerika sepakat untuk memaksa TikTok dijual atau diblokir dari pemerintah Tiongkok atas nama melindungi data warga Amerika.

Biden menetapkan batas waktu 19 Januari 2024 untuk menjual TikTok. Jika TikTok tidak dijual oleh pemiliknya di Tiongkok pada saat itu, App Store dan Play Store akan dilarang menyediakan aplikasi TikTok di seluruh Amerika Serikat. Tonton videonya di bawah ini: Video: Gila! Pencucian Uang Kripto Semakin Ramai (waktu/waktu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *