Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Entrepreneur

Gak Cuma di AS, Gerakan Pro Palestina Meluas ke Kampus Elite Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia – Mahasiswa sebuah universitas bergengsi di Paris, Prancis, mengorganisir proyek solidaritas pro-Palestina. Hal ini diperkuat dengan aksi serupa di Gaza di kampus-kampus di Amerika Serikat (AS) yang memblokir akses ke gedung sekolah.

Protes pro-Palestina mengawali hari yang dramatis di Institut Studi Politik Paris, yang dikenal sebagai Sciences Po, yang memiliki banyak alumni terkenal termasuk Presiden Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Gabriel Attal.

Menurut abcnews, para pengunjuk rasa pertama-tama menduduki gedung pusat sekolah dan memblokir gerbang dengan tong sampah, platform kayu, dan mobil. Mereka juga berkumpul di jendela gedung, meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan membentangkan bendera dan poster Palestina.

Salah satu tuntutan oposisi adalah agar Science Po mengakhiri hubungan dengan sekolah-sekolah Israel. Dalam email kepada siswa, direktur Sciences Po Jean Bassères berjanji untuk mengadakan pertemuan balai kota minggu depan dan membatalkan beberapa tindakan disipliner terhadap siswa.

Sebagai imbalannya, para siswa “berjanji untuk melanjutkan kelas, ujian, dan semua aktivitas lainnya di sekolah,” kata email tersebut.

Dalam laporan ABCNews diketahui bahwa perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, telah memecah belah Prancis, yang memiliki banyak umat Islam dan Yahudi di Eropa Barat.

Prancis telah mencoba melarang demonstrasi pro-Palestina setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang.

Pada Rabu malam, lebih dari 100 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di amfiteater Science Park, sebagian besar dari mereka setuju untuk pergi setelah bernegosiasi dengan pemerintah, namun kemudian dibubarkan oleh polisi malam.

Pejabat universitas menutup semua kampus dan memindahkan kelas secara online pada hari Jumat. Dalam sebuah pernyataan, universitas meyakinkan bahwa mereka “mengutuk keras tindakan siswa yang menghalangi berfungsinya sekolah dan menghukum siswa, guru, dan staf Sciences Po”.

Louise, seorang pengunjuk rasa, mengatakan aksi mahasiswa tersebut terinspirasi dari demonstrasi serupa di Universitas Columbia di New York dan kampus lain di Amerika Serikat.

“Tetapi solidaritas kami yang pertama adalah terhadap rakyat Palestina,” katanya. Dia berbicara dengan syarat hanya nama depannya yang digunakan karena takut akan dampaknya.

Mahasiswa berdemonstrasi menentang perang antara Israel dan Hamas di Universitas Columbia, salah satu demonstrasi yang terjadi di kampus-kampus dari California hingga Connecticut.

Ratusan siswa dan beberapa guru telah ditangkap di seluruh Amerika Serikat, terkadang di tengah bentrokan dengan polisi. Simak video di bawah ini: Video: Kementerian PUPR jelaskan alasan pindah ASN ke IKN (pgr/pgr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *