Pasar Optimis Pertumbuhan Ekonomi Asia, Bursa Asia Kompak Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Asia dibuka di zona hijau didukung oleh optimisme pasar terhadap data ekonomi kawasan Asia dan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Indeks komposit bursa Asia dibuka menguat kecuali pasar Nikkei 225 Jepang dan pasar KOSPI Korea Selatan yang tutup pada hari libur nasional. Pasar keuangan Jepang sedang libur untuk merayakan Hari Anak, sementara Korea Selatan juga merayakan Hari Anak.

Sentimen investor di pasar Asia dibuka dengan catatan positif pada perdagangan hari ini, didukung oleh perbaikan pertumbuhan saham global pada minggu lalu, stabilnya pasar mata uang dan pelonggaran kondisi keuangan secara umum.

Banyak sekali data perekonomian kawasan Asia yang berguna bagi investor. Peristiwa penting dalam kalender regional mencakup angka PMI Tiongkok dan data PDB Indonesia pada kuartal pertama, sementara Presiden Tiongkok Xi Jinping berada di Paris bersama Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Investor berharap untuk mengikuti sikap relatif ambivalen Ketua Federal Reserve Jerome Powell terhadap prospek suku bunga AS, yang berlanjut pada hari Rabu pekan ini.

Wall Street dan indeks dunia MSCI mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada hari Jumat, karena S&P 500 mengalami hari terbaiknya sejak 22 Februari, sementara indeks MSCI Asia di luar Jepang mencapai level tertinggi sejak Februari tahun lalu.

Saham Asia naik 8 persen, terendah dalam dua minggu.

Sementara itu, The Fed tampaknya enggan menaikkan suku bunganya lagi dan tanda-tanda lemahnya data ekonomi telah mengurangi ekspektasi suku bunga tahun ini.

Menurut indikator kondisi keuangan Goldman Sachs, kondisi keuangan global dan negara berkembang melemah secara signifikan pada minggu lalu, dan kini berada pada titik terlemahnya sejak 22 Maret 2024.

Sementara itu, angka PDB Indonesia yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa perekonomian akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5,00% pada kuartal pertama.

Namun, tren saat ini menunjukkan bahwa PDB mungkin turun sebesar 0,89 persen dari kuartal sebelumnya.

Bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga bulan lalu sebagai langkah mengejutkan untuk mendukung rupiah, yang telah jatuh ke level terendah dalam empat tahun. Suku bunga Bank Indonesia kini berada di angka 6,25 persen.

Sementara itu, di bidang politik dan diplomasi, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Eropa untuk pertama kalinya dalam lima tahun, dan perdagangan merupakan agenda besarnya.

Riset CNBC Indonesia

[email protected] Simak videonya di bawah ini: Video: IHSG dan Rupiah Kompak “Serbuan” Jelang Libur Lebaran, Ada Apa? (Lihat lihat)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours