Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Syariah

Wall Street Kebakaran, S&P 500 & Nasdaq Kompak Ambruk 2%!

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Wall Street ditutup menjelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed). Investor lebih memilih sikap wait and see dalam memprediksi arah suku bunga.

Pada perdagangan Selasa (30/4/2024) waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,49% menjadi 37.815,92. Sedangkan indeks S&P 500 turun 1,57% menjadi 5.035,69 dan indeks Nasdaq Composite turun 2,04% menjadi 15.657,82.

Selama sebulan, tiga indeks utama Wall Street turun tajam, S&P 500 turun 4,2%, Nasdaq turun 4,4%, dan Dow turun 5% pada April 2024. Saham-saham utama, yang meliputi Tesla, Alphabet, Nvidia, dan Microsoft, yang berakhir lebih rendah pada sesi perdagangan hari ini.

Rilis data makro AS menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja AS naik lebih dari perkiraan sebesar 1,2% pada kuartal terakhir, mengukur sentimen dalam indeks. Selain itu, menurunnya tingkat kepercayaan konsumen AS pada bulan April, yang mencapai level terendah dalam lebih dari 1-1/2 tahun, juga berkontribusi terhadap jatuhnya indeks dalam semalam.

Investor juga menunggu kebijakan moneter The Fed pada pertemuannya yang akan diumumkan Kamis dini hari. Pelaku pasar optimistis The Fed akan terus mempertahankan suku bunga rendah. Meski demikian, pasar mengharapkan adanya indikasi arah suku bunga hingga akhir tahun ini.

“Kami masih berada dalam situasi di mana reaksi spontan adalah merilis data penting mengenai inflasi yang kuat dan respons yang lebih besar dari The Fed,” kata Garrett Melson, ahli strategi portofolio di Natixis Investment Managers di Boston.

“Tetapi tidak ada yang berubah: pertumbuhan masih kuat, pasar tenaga kerja tetap kuat, dan kita akhirnya mengambil jeda dari devaluasi,” tambah Melson.

Berdasarkan data LSEG, pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 25 basis poin (bps) pada tahun ini. Turun dari perkiraan awal tahun 2024 sekitar 150 bps. Selain The Fed, penentuan waktu laporan keuangan juga mempengaruhi pergerakan pasar saham AS. Saham GE HealthCare turun 14,3% setelah laba kuartal pertama meleset dari perkiraan analis.

Saham produsen obat Eli Lilly melonjak hampir 6% setelah menaikkan perkiraan laba setahun penuh. Saham PayPal juga naik 1,4% setelah menaikkan estimasi pendapatan setahun penuh yang disesuaikan.

Sementara itu, 265 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan pendapatannya sejauh ini pada kuartal pertama. Sebanyak 79,2% lebih tinggi dari perkiraan analis.

RISET CNBC INDONESIA Simak video di bawah ini: Video: IHSG Tembus Level Tertinggi Baru Sepanjang Inflasi AS Turun Lagi (sef/sef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *