Jurnal Berita

Sebuah Berita dan Informasi dari Seluruh Dunia

Money

Yakin Sudah “Layak” Ngajuin KPR? Cek dengan Cara Ini..

JAKARTA, CNBC Indonesia – Memiliki rumah di usia muda tentu menjadi dambaan banyak orang, namun jangan salah, meski bisa membeli rumah dengan KPR, bukan berarti Anda mampu secara finansial untuk melamar. Itu.

Memiliki hipotek sama dengan memiliki hutang baru. Dan beban bunga KPR terlihat terasa berat sebanding dengan besarnya pokok pembiayaan dan jangka waktu yang ditempuh. Selain itu, dengan kenaikan suku bunga referensi Bank Indonesia (BI), maka suku bunga KPR juga akan meningkat.

Tidak ada salahnya memeriksa kesehatan keuangan Anda sebelum mengajukan KPR. Jadi bagaimana Anda melakukan itu? Ini adalah langkah-langkah yang perlu Anda ketahui jumlah daruratnya

Apa jadinya jika Anda kehilangan penghasilan atau terkena PHK karena risiko bisnis di tengah proses pembayaran KPR? Tentu saja tabungan dana darurat bisa digunakan untuk membayar cicilan.

Untuk mengetahui jumlah dana darurat Anda, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini.

Dana Darurat = Aset Lancar : Pengeluaran normal bulanan

Aset lancar adalah aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai. Misalnya uang di tabungan, saham, reksa dana, atau deposito tenor pendek. Besaran dana darurat ini 3-6 kali lipat dari pengeluaran normal bulanan

Hutang bisa menjadi penyakit finansial pribadi. Melunasi utang yang terlalu tinggi untuk dibayar setiap bulannya dapat menimbulkan utang baru. Pada akhirnya, lingkaran setan utang sulit diputus dan kehidupan menjadi kacau.

Hal ini dapat diprediksi dengan mengukur tingkat kemampuan membayar utang dalam waktu secepatnya. Metode?

Rasio kapasitas pembayaran utang = Pembayaran utang bulanan / pendapatan kotor bulanan

Idealnya adalah 25% hingga 30%, sebaiknya lebih rendah dari angka ini. Jika lebih dari itu, ada baiknya membayar utang dengan nominal yang lebih kecil atau meningkatkan rasio aset.

Menabung diperlukan untuk membeli kebutuhan atau keuangan di masa depan. Menabung tidak hanya dapat dilakukan di bank, tetapi juga pada deposito dan instrumen investasi lainnya.

Rasio tabungan: Total nilai tabungan/pendapatan tahunan

Idealnya rasio ini 10%, jika nilainya lebih tinggi daripada yang lebih rendah maka akan baik, sehingga rasio keuangan dan keuntungan utang.

Pembayaran pinjaman Anda mungkin masih dalam batas wajar, namun total utang Anda tidak.

Untuk mengetahui utang kita terlalu besar atau tidak, Anda bisa menggunakan rasio utang terhadap aset. Rasio ini mengukur jumlah utang yang terutang dibandingkan dengan total aset yang kita miliki.

Rumus untuk mencari nilai rasio ini adalah:

Rasio Hutang terhadap Aset: Total Hutang/Total Aset

Nilai maksimum rasio ini adalah 50%.

Jika nilai rasio Anda lebih tinggi dari 50%, sebaiknya berhati-hati karena total nilai utang Anda lebih dari separuh total aset Anda. Tonton video di bawah ini: Video: Mana yang Lebih Menguntungkan, Rumah Kontrak vs Cicilan? (aak/aak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *