Jangan Happy Dulu Ekonomi 5%, Konsumsi Warga RI Loyo!

Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,11% pada kuartal I 2024. Daya beli masyarakat mulai menurun.

Kepala Ekonom Parmata Bank Joshua Pardede mengatakan konsumsi rumah tangga pada kuartal I meningkat menjadi 4,91 persen (year-on-year) dari 4,47 persen pada kuartal IV tahun 2023. Peningkatan tersebut disebabkan adanya perubahan dari kuartal II ke kuartal I selama ini. bulan Ramadhan. seperempat

“Konsumsi pangan secara umum meningkat selama Ramadhan sehingga mendukung pertumbuhan PDB yang kuat,” kata Joshua seperti dikutip, Selasa (6/5/2024).

Joshua mengatakan dampak tren musiman seperti Ramadhan terhadap pertumbuhan ekonomi terlihat dari konsumsi makanan dan minuman yang meningkat sebesar 4,32% pada kuartal IV 2023 dibandingkan sebelumnya 2,56%. didukung dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR),” ujarnya.

Namun, Joshua mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum pulih seperti sebelum Covid-19. Sebab, sebelum epidemi, konsumsi rumah tangga biasanya meningkat sebesar 5% per tahun. Menurut dia, faktor utama yang menghambat pertumbuhan tersebut adalah musim kemarau panjang akibat El Nino.

“Faktor utama yang menghambat pertumbuhan ini adalah efek El Nino yang meningkatkan inflasi pangan,” ujarnya.

Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute of Economic Development and Finance (INDEF) memperkirakan daya beli masyarakat mengalami penurunan. Menurut dia, sulitnya meningkatkan daya beli masyarakat karena faktor musiman seperti Ramadhan dan THR.

“Konsumsi dalam negeri bergantung pada pendapatan, jika pendapatan turun karena inflasi pasti daya beli melemah,” ujarnya.

Pak Esther memperkirakan tingkat inflasi Indonesia meningkat karena faktor El Niño sehingga menyebabkan harga beras meningkat signifikan. Ia mengatakan, akibat meningkatnya pasokan pangan, sebagian besar pendapatan masyarakat dihabiskan untuk pangan.

Katanya, ‘Kenaikan harga ini tidak hanya satu item saja, tapi banyak item.

Esther mengatakan, hal itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Ia mengatakan, daya beli harus dijaga agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 tidak menurun. Esther berpendapat satu-satunya solusi adalah menambah pasokan pangan dalam negeri.

“Jika pasokan tidak terpenuhi dan distribusi tidak lancar, harga akan terus naik,” ujarnya.

Tonton video di bawah ini: Video: Pertumbuhan Sektor Pertanian Negatif Q1-2024, Peluang Ini Hilang! (ha ha)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours